2.726 Desa di Jawa dan Nusa Tenggara Kekeringan

Jumat, 08 September 2017 – 18:53 WIB
Kekeringan.

jpnn.com, JAKARTA - Sebanyak 2.726 desa di Jawa dan Nusa Tenggara kekeringan. Data tersebut didapat dari Pusat Pengendali Operasi (pusdalops) BNPB.

"Sekitar 105 kabupaten/kota, 715 kecamatan, dan 2.726 kelurahan/desa kekeringan. Sekitar 3,9 juta jiwa masyarakat terdampak kekeringan sehinga memerlukan bantuan air bersih," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam siaran persnya, Jumat (8/9).

BACA JUGA: Kekeringan Parah, Air 200 Liter Rp 100 Ribu, Minum Diirit

Kekeringan juga berdampak pada 56.334 hektar lahan pertanian. "Bahkan 18.516 hektar lahan pertanian gagal panen," ucap Sutopo.

Berdasarkan sebaran wilayahnya, kekeringan di Jawa Tengah melanda 1.254 desa yang tersebar di 275 kecamatan dan 30 kabupaten/kota sehingga memberikan dampak kekeringan terhadap 1,41 juta jiwa atau 404.212 KK. status siaga darurat kekeringan pun telah dikeluarkan pemerintah setempat hingga Oktober 2017.

BACA JUGA: Kekeringan, Warga Cari Air Bersih di Kubangan

Di Jawa Barat kekeringan melanda 496 desa di 176 kecamatan dan 27 kabupaten/kota sehingga berdampak kepada 936.328 jiwa penduduk. Tercatat, delapan bupati dan wlai kota telah mengeluarkan status siaga darurat kekeringan.

Status tersebut dikeluarkan Pemda Kabupaten Ciamis, Cianjur, Indramayu, Karawang, Kuningan, Sukabumi, Kota Banjar, dan Kota Tasikmalaya.Begitu pula halnya dengan di Jawa Timur, kekeringan melanda 588 desa di 171 kecamatan dan 23 kabupaten/kota.

BACA JUGA: Tolong...Warga Cari Air Bersih ke Sungai Kering Sedalam 25 Meter

Di Nusa Tenggara Barat kekeringan melanda 318 desa di 71 kecamatan yang tersebar di 9 kabupaten meliputi Kabupaten Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok Tengah, Lombok Timur, Sumbawa, Dompu, Bima dan Kota Bima. Sebanyak 640.048 jiwa atau 127.940 KK masyarakat terdampak kekeringan.

Sedangkan di sembilan kabupaten di Provinsi Kepulauan Nusa Tenggara Timur (NTT) dilaporkan mengalami darurat kekeringan. Hal itu menyusul sumber-sumber mata air mulai mengering.

"Sembilan kabupaten yang melaporkan darurat kekeringan itu adalah Flores Timur, Rote Ndao, Timor Tengah Utara (TTU), Belu, Malaka, Sumba Timur, Sumba Tengah, Sumba Barat Daya dan Sabu Raijua," sebutnya.

Hal serupa juga dialami Provinsi DI Yogyakarta. Di sana, kekeringan melanda 32 desa di 10 kecamatan, di Kabupaten Kulon Progo. Ada 12.721 jiwa di dalam 7.621 KK yang terdampak kekeringan di musim kemarau ini.
"Penyaluran air bersih terus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan. Sedangkan kekeringan dan dampaknya di Provinsi Banten, dan Bali masih dilakukan pendataan," jelasnya.

Sutopo menambahkan, sebagian besar daera-daerah yang terlanda kekeringan pada tahun-tahun sebelumnya juga mengalami kondisi serupa. Masih tingginya kerusakan lingkungan dan daerah aliran sungai menyebabkan sumber air mengering.

"Pasokan air di sungai menyusut drastis selama musim kemarau. Di satu sisi kebutuhan air masih meningkat sehingga kekeringan menahun masih terjadi di wilayah tersebut," pungkas Sutopo, sembari menyebut kekeringan diprediksi masih akan berlanjut hingga Oktober mendatang. (fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... APBD Kurang Untuk Atasi Kekeringan


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : M. Fathra Nazrul Islam, Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler