3 BUMN Bakal Terima SLA Rp 9,6 T

Selasa, 29 Maret 2011 – 18:54 WIB
JAKARTA - Upaya memperkuat kemampuan finansial Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor energi terus dilakukanSalah satunya melalui fasilitas penerusan pinjaman dari pemerintah ke perusahaan pelat merah atau subsidiary loan agreement (SLA).

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Darwin Z

BACA JUGA: Indorama Group Investasi USD 5 Miliar

Saleh mengatakan, pada 2011 ini, pemerintah berencana memberikan SLA kepada 3 BUMN, yakni PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), PT Pertamina, dan PT Perusahaan Gas Negara (PGN)
"Total SLA nya Rp 9,6 triliun," ujarnya saat rapat kerja di Komisi VII DPR kemarin (28/3).

Menurut Darwin, porsi terbesar SLA yang diusulkan pemerintah akan diberikan untuk PLN

BACA JUGA: Ekspor Batu Bara ke Jepang Tetap Stabil

Rencananya, penarikan SLA oleh PLN pada 2011 ini akan mencapai Rp 9,559 triliun
"Dana tersebut, yang on going Rp 5,014 triliun dan masih dalam pipeline Rp 4,545 triliun," katanya

BACA JUGA: IHSG Berpotensi Rebound

Adapun dua BUMN lain, yakni Pertamina dan PGN, masing-masing mendapat jatah SLA Rp 30 miliar dan Rp 71 miliar.

Data Kementerian ESDM menunjukkan, PLN memperoleh pagu SLA sebesar JPY 200 miliar, EUR 10 juta, dan USD 872 jutaDari p agu tersebut, realisasi pencairan dana sampai dengan 2010 sebesar JPY 48 miliar dan USD 384 jutaSedangkan Pertamina memperoleh pagu JPY 27 miliar dan PGN pagunya sebesar JPY 49 miliar dan USD 80 juta.

Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawati menambahkan, jika dirinci, maka SLA untuk ketiga BUMN tersebut yang masuk kategori on going sebanyak 23 proyek dengan nilai Rp 5,085 triliun dan yang dalam pipeline sebanyak 8 proyek senilai Rp 4,575 triliun"Jadi, total proyek yang rencananya dibiayai dari SLA sebanyak 31 proyek senilai Rp 9,660 triliun," ujarnya.

Namun, dalam pembahasan kemarin, Komisi VII DPR belum memberikan persetujuan terkait rencana SLA yang diajukan pemerintah untuk tiga BUMNPasalnya, PLN masih mengkaji beberapa proyek yang sebelumnya direncanakan akan dibiayai dengan SLA.

Direktur Utama PT PLN Dahlan Iskan mengatakan, beberapa proyek yang tengah dievaluasi diantaranya adalah rehabilitasi dan gasifikasi PLTU Tambak Lorok Semarang, serta Java Sumatera Interconnection Transmission Line Project"Misalnya, untuk jaringan transmisi Jawa Sumatera, itu butuh biaya total Rp 20 triliun," katanya.

Menurut Dahlan, kajian untuk proyek kabel bawah laut di Selat Sunda tersebut memang tengah dievaluasi"Kami masih pikir-pikir, apa sopan, jika kita bangun pembangkit besar-besaran di Sumatera, kemudian listriknya dikirim ke JawaJadi, kami kaji, apakah tidak lebih baik dana itu untuk memperkuat jaringan transmisi di Sumatera, sedangkan untuk Jawa akan kita pikirkan cara lain," terangnya.

Terkait hal tersebut, Ketua Komisi VII DPR Teuku Riefky Harsya meminta kepada PLN untuk membahas terlebih dahulu perihal proyek yang akan dibiayai SLASetelah pembahasan final, barulah akan dibahas lagi di Komisi VII DPR(owi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bakrie Seriusi Kredit untuk Rakyat Kecil


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler