JAKARTA - Volume ekspor batubara PT Indo Tambangraya Tbk (ITMG) tidak terpengaruh bencana gempa dan tsunami yang melanda Jepang beberapa waktu laluPosisi perseroan sebagai pengekspor batubara nomor dua masih tetap tak tergeser
BACA JUGA: IHSG Berpotensi Rebound
Hingga saat ini ini, penjualan batubara ke Jepang mencapai 4,7 juta ton atau kedua terbesar setelah Tiongkok
BACA JUGA: Bakrie Seriusi Kredit untuk Rakyat Kecil
Penjualan kami tetap stabil," ucap Somyot Ruchirawat, Presiden Direktur PT Indo Tambangraya Megah di Jakarta, Senin (28/3)Kata dia, wilayah terkena dampak bencana dan menjadi tujuan penjualan, perseroan masih punya tujuan lain
BACA JUGA: Waralaba Furniture Buka di Kota Kecil
Sementara volume penjualan perseroan sepanjang 2010 naik 5 persen dari 21 juta ton menjadi 22,1 juta tonIni menjadikan penjualan bersih perseroan sejatinya meningkat 11 persen dari USD 1,508 miliar di 2009 menjadi USD 1,668 miliar.Empat negara terbesar tujuan ekspor batubara perseroan, diantara China (5,1 juta ton), Jepang (4,7 juta ton), Taiwan (2,5 juta ton), dan Korea Selatan (1,8 juta ton)Dan, harga jual rerata batubara sepanjang tahun lalu juga naik 5 persen menjadi USD 74,9 per ton dari sebelumnya USD 71,5 per tonPerseroan mengharapkan, harga rerata kembali meningkat
Dengan harga rerata yang meningkat, menjadikan marjin laba perseroan tetap, di tengah terus merangkak naik harga minyak dunia yang tentu akan memperbesar biaya produksi ITMG"Kita bisa lihat indeks batubara naik, jadi dengan harga minyak naik maka marjinnya diharapkan tetap," imbuh Edward Manurung, Direktur Keuangan ITMG
Dengan fakta itu, perseroan memastikan mengobral dividen final Rp 1.202 per lembar alias 75 persen dari total laba bersih 2010 dikisaran USD 204 jutaDividen itu akan diguyurkan pada Mei 2011Pembagian dividen itu telah disepakati pembayaran interm dibayarkan dua kali, pada semester pertama Rp 795 per lembar dan semester II Rp 407 per lembar.
Laba bersih perseroan pada 2010 USD 204 juta, turun 39 persen dari periode sebelumnya, USD 336 juta dengan penjualan bersih perseroan meningkat 11 persen dari USD 1,508 miliar pada 2009 menjadi USD 1,668 miliar.
Naiknya penjualan bersih dikarenakan adanya peningkatan volume penjualan 5 persen dari 21 juta ton menjadi 22,1 juta tonHarga jual rata-rata batu bara juga naik 5 persen menjadi USD 74,9 per ton dari sebelumnya USD 71,5 per ton(far)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Astra-BCA, The Leading Market 2011
Redaktur : Tim Redaksi