Indorama Group Investasi USD 5 Miliar

Selasa, 29 Maret 2011 – 13:18 WIB
JAKARTA - Indorama Group bakal melakukan investasi senilai USD 5 miliarNilai investasi perusahaan yang dikenal bergerak pada produksi polyester itu juga akan diarahkan pada bidang minyak dan gas.

"Kita mau investasi 5 miliar dolar

BACA JUGA: Ekspor Batu Bara ke Jepang Tetap Stabil

Ada oil, gas, dan petrochemical
Itu proposalnya masih digarap," kata Chairman Indorama Group Sri Prakash Lohia usai bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Presiden, kemarin (28/3)

BACA JUGA: IHSG Berpotensi Rebound

Nilai investasi itu, lanjut dia, untuk jangka waktu 2011 hingga 2014.

Menurut dia, investasi itu juga termasuk penambahan di sektor polyster setelah dilakukan akuisisi perusahaan tekstil SK Keris di Purwakarta.

Selain itu, Indorama juga akan menanamkan investasinya pada sektor gasifikasi batubara untuk mengonversi menjadi methanol dengan nilai alokasi USD 2 miliar
"Alokasinya bergantung di mana batubaranya," kata Prakash lantas menyebut kemungkinan lokasi di Sumatera.

Prakash yang didampingi Group Director Bussiness Development Arun Taneja dan Director and Group Chief Financial Officer V.S

BACA JUGA: Bakrie Seriusi Kredit untuk Rakyat Kecil

Baldwa saat diterima presiden mengaku jika sektor minyak dan gas merupakan proyek baru yang digarap Indorama.

Menko Perekonomian Hatta Rajasa yang mendampingi presiden mengatakan, khusus untuk batubara, Indorama mengajukan proposal untuk memanfaatkan lahan dan sumur-sumur tua untuk peningkatan produksinya"Hasil seluruhnya akan menjadi milik negara, sedangkan mereka hanya dibayar berdasarkan pekerjaan saja," katanya.

Hatta mengharapkan, investasi baru yang dilakukan oleh Indorama akan menambah jumlah penyerapan tenaga kerjaSaat ini, Indorama sudah menyerap tenaga kerja sebanyak 70 ribu orang.

Setelah menerima chairman Indorama Group, Presiden SBY juga menerima Group Executive Chairman Maju Holdings Sdn Tan Sri Abu Sahid MohamedMenurut Hatta, pembicaraan yang dilakukan baru sebatas penjajakan untuk melakukan investasi di bidang infrastruktur, seprti jalan tol"Maju Holding itu kan pengalamannya banyakSekarang baru tahap penjajakan, belum ada nilainya (nilai investasi, Red)," tutur mantan Mensesneg itu(fal)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Waralaba Furniture Buka di Kota Kecil


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler