3 Hari Perang Korban 48 Orang

Kamis, 07 Januari 2010 – 05:16 WIB

TIMIKA -- Rencananya, pada hari ini (7/1), jajaran kepolisian Mimika akan menyampaikan pengarahan kepada kedua kelompok yang terus melanjutkan bentrokanJika hari ini masih terjadi 'perang', maka aparat kepolisian akan melakukan langkah represif

BACA JUGA: Menkumham Gratiskan Paspor Bagi TKI

Peringatan tegas dari kepolisian ini diambil lantaran hingga kemarin aksi saling panah masih berlangsung.

Kemarin, 'perang' antarwarga di Kwamki Lama, masih berlangsung
Pada perang yang berlangsung sejak pagi itu dua warga dari kedua kelompok terkena anak panah

BACA JUGA: Pansus Dorong KPK Cekatan Usut Kasus Century

Jumlah total korban bentrok yang sudah berlangsung sejak Senin (4/1) terdata 48 orang
Korban tewas tercatat baru satu orang yakni  Albert Mom (32), yang meninggal dunia di RS Mitra Masyarakat (RSMM) pada Senin (4/1) malam akibat terkena panah pada bagian leher.

Sebagian besar korban terkena panah

BACA JUGA: Menkum HAM: Aparat Lapas Dilarang Terima Sogok

Hanya sebagian kecil yang terkena lontaran batu, ketapel dan senapan anginKapolres Mimika AKBP Moch Sagi melalui Wakapolres Mimika Kompol Jeremias Rontini, SIK kepada Radar Timika, usai konflik sore kemarin, jumlah korban 48 itu terdata dari dua pusat pelayanan kesehatan di Timika, yaitu RSMM dan RSUD.

Jeremias merinci, sebanyak 31 korban konflik dirawat di RSMM dan 17 korban dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) MimikaJumlah korban tersebut sudah termasuk dua korban dari kelanjutan perang yang terjadi Rabu (6/1) sore, yakni Alwigati Murib (20), korban dari warga kelompok atas Mambruk II mengalami cedera luka panah pada bagian pipi kananSementara, Teyekame Murib, warga kelompok bawah Tunikama, mengalami luka terkena panah pada bagian punggung.

Wakapolres menjelaskan, direncanakan hari ini ihaknya akan melaksanakan tindakan nyata melalui pengarahan kepada masyarakat untuk menghentikan perang"Jika tidak maka akan disikapi secara represif sesuai prosedur hukum yang berlaku," ujarnyaPara wakil rakyat setempat juga tak tinggal diamAnggota DPRD Mimika, Karel Gwijangge menyatakan, pihaknya telah melakukan koordinasi terbatas dengan sejumlah anggota DPRD untuk terus menyikapi persoalan yang terjadi.

Karel sendiri selalu hadir ditengah kedua kelompok masyarakat guna melakukan negosiasi persuasif  agar masyarakat menyudahi konflik"Harus belajar dari konflik sebelumnya yang menyulitkan masyarakat sendiriHarapan saya dalam waktu dekat konflik warga secepatnya pulih,” kata Karel

Guna memantau perkembangan situasi, kemarin Kapolres Mimika, AKBP Muhammad Sagi, Dandim 1710 Mimika Letkol Inf Refrizal, Kaden B Brimob Kompol Yustanto, SIK dan sejumlah anggota DPRD Kabupaten Mimika, seperti Karel Gwijangge dan Elminus Mom, terlihat berada di Kwamki LamaMereka melakukan pendekatan untuk menenangkan warga dari kedua kubu yang bertikai agar mau berdamai.

Guna mengamankan situasi, aparat keamanan terus dikerahkan ke Kwamki LamaRabu pagi, personil anggota Brimob dari Detazemen B Polda Papua di Timika dikerahkan ke Kwamki Lama untuk mem back-up satu kompi satuan Pengendali Massa (Dalmas) Polres Mimika dan 25 personil Brimob Datasemen B yang sejak Senin dan Selasa lalu disiagakan di Kwamki Lama.

Pada 'perang' Rabu pagi, kedua kelompok yang bertikai kembali saling serang dengan menggunakan senjata tajam berupa panah, parang, tombak, ketapel bahkan senapan anginaSaling serang terjadi di depan jalan utama, tepatnya depan lokasi SD Inpres Kwamki IPerang Rabu kemarin mulai pukul 05.30 WITAnis Kula (19), warga komplek Tunikama terkena luka pada bagian lengan dan hidung akibat peluru senapan anginSedangkan Yoppy Anggaibak (35), warga kelompok Mambruk II terkena panah pada telapak kaki kanan

Baku serang terjadi hingga pukul 12.00 WITKorban yang terkena panah, tertembak senapan angina, lemparan batu dan lesakan ketapel terus bertambah dari kedua kubuDeminus Murib (16), korban luka pada betis kaki kiri, Teminus Kogoya (16) korban cedera pergelangan kaki kanan akibat terkena panah, dilarikan ke RSUD Mimika di Jalan Yos Sudarso, Kampung Wonosari Jaya (SP 4)Korban lainnya, Melince Kogoya terkena panah pada paha kaki kiriMelince menjadi korban karena memegang tameng, melindungi kaum lelaki yang terlibat perang, guna menghalau anak panah maupun lemparan batu dari lawanSeorang pria tua bernama Nanadia Tabuni juga menderita luka pada bagian pelipis kiri akibat terkena panahKorban kemudian dilarikan aparat Perintis Polres Mimika ke RSUD.

Agar di tempat perawatan juga tidak terjadi saling serang, penanganan medis para korban dari kedua belah pihak, akhirnya dipisahKorban dari kelompok Mambruk dilarikan ke RSMM di Kampung Limau Asri (SP 5), sedangkan korban dari kelompok Tunikama dilarikan ke RSUDDi dua pusat pelayanan kesehatan tersebut, disiagakan sejumlah aparat keamanan.

Dari data yang masuk, pasien luka ringan yang di RSMM hingga pukul 11.00 WIT, diantaranya Seminus Wanimbo, luka pada lutut kaki kiri, Erinus Magay, luka pada lutut kaki kanan, dan Yopy Anggaibak, luka pada telapak kaki kiriSementara korban yang dilarikan ke RSUD, yaitu Okto Murib, luka pada lengan tangan kiri, Betwoel Waker, luka pada paha kaki kiri, Esmael Magay, luka pada telapak kaki kanan, Izak Waker, luka pada betis kaki kiri, Toni Lokpere, luka pada telapak kaki kanan, dan Mti Tinal, luka pada telapak kaki kiri

Selain itu, Okonta Murib, luka pada telapak kaki kiri, Bumbun Tabuni, luka pada telapak kaki kanan, Malince Wamang, luka pada paha kiri, Kenes Kogoya, luka pada betis kaki kiri, Eris Murib, luka pada betis kaki kanan, Demianus Murib, pada betis kaki kananKemudian Arina Kumabak, luka pada pelipis mata kanan, Juweton Kulla, luka pada paha kiri, Nanariak Tabuni, luka pada pelipis mata kanan, dan Selvina Murib, luka pada telapak kaki kanan.

Dari informasi yang dihimpun Radar Timika sumber Selasa (5/1) malam, menyebutkan seorang korban yang terkena panah di bagian dada saat perang Senin (4/1) lalu, Salminus Yolemal, masih dirawat di Unit Gawat Darurat (UGD) RSMMKabarnya, Salminus akan dirujuk ke rumah sakit di Jakarta(eng,ver,sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hatta Radjasa Setujui Biaya Kirim KRL Hibah


Redaktur : Soetomo Samsu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler