Pansus Dorong KPK Cekatan Usut Kasus Century

Rabu, 06 Januari 2010 – 23:08 WIB

JAKARTA - Panitia Khusus (Pansus) Angket DPR untuk kasus Bank Century mendorong KPK lebih sigap dalam menangani dugaan korupsi dalam pengucuran dana talangan (bailout) atas bank yang diambilalih Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) ituKetua Pansus Angket Bank Century, Idrus Marham, menegaskan bahwa dari berbagai pihak yang dimintai keterangan di Pansus, sudah cukup indikasi adanya penyeleweangan dalam kasus tersebut.

"Dari data BPK saja ada indikasi penyelewengan

BACA JUGA: Menkum HAM: Aparat Lapas Dilarang Terima Sogok

Hasil investigasi BPK selain diserahkan ke DPR jujuga ke penegak hukum
Kita mendorong KPK untuk mengungkap ini," ujar Idrus saat ditemui usai rapat Pansus, Rabu (6/1) malam.

Sebelumnya, saat rapat Pansus digelar dengan agenda mendengar keterangan dari tiga mantan pejabat BI yakni Maman Soemantri, Rusli Simanjuntak dan Maulana Ibrahim, anggota Pansus dari Fraksi PPP, Ahmad Yani, menegaskan adanya indikasi kuat tindak pidana dalam kasus di skandal ini juga ditekankan anggota panitia angket dari FPPP Ahmad Yani

BACA JUGA: Hatta Radjasa Setujui Biaya Kirim KRL Hibah



"Ada korupsi di sini
Ada kejahatan perbankan dan pelanggaran karena pembiaran money laundring,'' ujar Yani

BACA JUGA: Kasus Anggodo Tak Sama dengan Bibit-Chandra

"Endorse KPK untuk cepat saja menyidik iniPansus harus rekomendasikan mereka yang terlibat ini untuk segera disidik KPK," tandas mantan pengacara itu.

Terpisah, juru bicara KPK Johan Budi menegaskan bahwa KPK sangat serius dalam mengusut kasus dugaan korupsi Bank Century"Hari ini saja ada pemeriksaan dua orang dari BI terkait proses penyelidikan kasus centuryKPK sejak dulu serius dan intens dalam lakukan pemeriksaan usut century," tandas Johan.

Mantan wartawan itu bahkan menyatakan, KPK bakal meminta keterangan pihak lain termasuk para pejabat tinggi negara"Kita akan meminta keterangan Bu Sri Mulyani selaku Menkeu," tandasnya.(ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemantapan Kawasan Hutan jadi Prioritas Dephut


Redaktur : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler