jpnn.com - JAKARTA - Pengembangan Blok Masela masih dalam tahap revisi plan of development (POD).
Namun, pemerintah sudah mulai membagi alokasi gas dari blok di Laut Arafura tersebut.
BACA JUGA: Perusahaan Polandia Siap Tampung Kopi Jatim
Untuk sementara, pasokan untuk pabrik pupuk dan Petrokimia yang sudah dapat dipastikan.
Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar menjelaskan, alokasi dan nama perusahaan yang mendapatkan gas sudah ada.
BACA JUGA: 10 Industri Masuk Prioritas Pemerintah, Dibagi 3 Tahap
Namun, dia tidak bersedia membuka angka detailnya karena belum ada kontrak yang mengikat. ’’Sudah ada. Sabar ya,’’ katanya, Jumat (25/11).
Berdasar informasi, ada tiga perusahaan yang sudah mendapatkan alokasi gas. Yakni, Pupuk Indonesia, Elsoro Multi Prima/Sojitz, dan Kalimantan Metanol Indonesia.
BACA JUGA: Samakan Harga BBM, Pertamina Bangun Ratusan SPBU di Pelosok
Pupuk Indonesia dikabarkan mendapat 240 mmbtu. Elsoro Multi Prima/Sojitz memperoleh 100 mmbtu. Kalimantan Metanol Indonesia mendapatkan 130 mmbtu.
Namun, Arcandra memastikan belum ada kontrak yang ditandatangani.
ESDM kini masih berkonsentrasi pada negosiasi POD yang ditargetkan pada kuartal pertama 2017.
Ada tiga lokasi infrastruktur Blok Masela yang feasible. Yakni, Pulau Aru, Pulau Selaru, dan Pulau Yamdena.
Tiga pulau itu cocok untuk pembangunan pabrik Petrokimia. ’’Terkait dengan keekonomian, masih kami bahas,” ucapnya. (dim/c20/noe/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mandiri Optimistis Salurkan KUR Rp 13 Triliun
Redaktur : Tim Redaksi