4 Fakta Bripda PS Ditembak Polisi, Modusnya Bisa Bikin Anda Berdecak, Kesaksian Warga

Kamis, 21 April 2022 – 07:18 WIB
Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak menjelaskan kasus Bripda PS yang ditembak karena terlibat pemerasan. Ilustrasi Foto: Romensy Augustino/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Polisi telah menetapkan seorang anggota Polres Wonogiri, Jawa Tengah, berinisial Bripda PS (26) sebagai tersangka kasus pemerasan kepada WP (66), warga Laweyan, Solo.

Selain Bripda PS, polisi juga menangkap empat pelaku pemerasan lainnya, yakni berinisial SNY (22), RB (43), TWA (39), dan ES (36).

BACA JUGA: Detik-Detik Bripda PS Dihujani Peluru, Ada Perlawanan, Dor!

Polisi terlebih dahulu menangkap SNY dan Bripda PS di daerah Jaten, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jateng, pada Selasa (19/4) sore.

Sementara ketiga tersangka lainnya ditangkap di daerah Kopeng, Kabupaten Semarang, pada Rabu (20/4) dini hari.

BACA JUGA: Bripda PS dan Komplotannya Sudah Keterlaluan, Pantas Saja Ditembak Anggota Resmob

Adapun barang bukti yang diamankan polisi, yakni satu unit sepeda motor, jaket jemper, helm, dompet, handphone, Mobil Xenia, satu buah senjata api rakitan, uang tunai Rp 830 ribu, plat nomor, bemper mobil, dan kamera.

Kelima pelaku ditahan dan dikenakan Pasal 368 atau Pasal 369 atau Pasal 335  KUHP atau Pasal 55 atau Pasal 56 atau UU Darurat Nomor 12 tahun 1951.

BACA JUGA: Jadi Buruan Tim Resmob, Oknum Polisi Bripda PS Ditembak

"Untuk Bripda PS, kami koordinasikan juga dengan Sie Propam Polres Wonogiri dan Bidang Propam Polda Jawa Tengah," kata Kapolresta Surakarta Kombes Ade Safri Simanjuntak kepada JPNN.com, Kamis (21/4).

Berikut deretan fakta kasus tersebut:

1. Modus pemerasan yang melibatkan Bripda PS

Kombes Ade mengatakan kasus pemerasan terjadi di rumah korban pada 17 April 2022.

Para pelaku memeras dengan cara menunjukkan foto korban bersama seorang wanita saat check out dari sebuah hotel.

Para pelaku kemudian meminta uang dengan cara memperlihatkan foto tersebut.

Mereka memaksa, memeras, dan mengancam korban.

"Korban diancam jika tidak menyerahkan sejumlah uang yang diminta maka akan dilaporkan ke pihak berwajib," kata Ade, Rabu (20/4).

Sehari setelah diperas, korban membuat surat pengaduan ke Polresta Surakarta.

2. Oknum polisi Bripda PS terpaksa ditembak

Penangkapan berawal saat polisi yang memakai sepeda motor berusaha menyetop mobil berisi Bripda PS dan kawanannya.

Namun, bukannya berhenti, mobil itu terus melaju.

Polisi akhirnya terpaksa menembak ban mobil dan para pelaku. Akibatnya Bripda PS terkena tembakan.

Dalam proses penangkapan itu, Bripda PS ditangkap bersama SNY, sementara pelaku lainnya kabur.

Tiga pelaku lainnya ditangkap sehari kemudian.

3. Bripda PS ditembak karena melawan

Kombes Ade menjelaskan polisi terpaksa memberi tembakan kepada para pelaku karena ada perlawanan.

Para pelaku beberapa kali menabrak polisi dan sejumlah pengendara motor di lokasi tersebut.

"Petugas memberikan tembakan peringatan ke udara, tetapi pelaku tetap melawan dan mobil terus melaju," kata Ade kepada JPNN, Kamis (21/4).

4. Kesaksian warga tentang suara tembakan

Salah seorang warga setempat bernama Rivalno Adi Prasetya mengatakan penembakan tersebut terjadi pada saat dirinya sedang menjaga sebuah rental PS.

Bunyi tembakan terdengar dari depan toko rentalnya.

"Terdengar suara tembakan tiga sampai empat kali, lalu pada keluar," kata Adi, Rabu (20/4) siang.

Saat kejadian, lanjut Adi, arus lalu lintas cukup padat karena jam pulang kerja.

"Seusai penembakan, mereka langsung pergi," ujar Adi. (cr1/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Wahai Kapolrestabes Makassar, Simak Baik-baik Pernyataan Komjen Agus Ini


Redaktur : Soetomo Samsu
Reporter : Dean Pahrevi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler