4 Rumah Terbakar, 9 Pelajar SMA Tewas Terpanggang

Selasa, 11 Oktober 2011 – 10:26 WIB
Empat jenazah pelajar yang tewas terbakar. Foto: Fahmi/Metro Tapanuli/JPNN

SAMOSIR-Berawal dari hubungan pendek arus listrik (korsleting), sedikitnya 4 rumah semi permanen di Jalan Handriani Sinaga, Kelurahan Pintu Sonang, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir hangus dilalap si jago merah, Senin (10/10) pukul 02.00 WIB

Dalam peristiwa tersebut, 9 pelajar SMA Negeri 1 Pangururan tewas terpanggang

BACA JUGA: Mendagri Jangan Hanya Menggertak

Jasad para korban ditemukan petugas bertindih-tindih
Mereka adalah, Nixon Sitanggang (16), Dormauli Devi Novita Lumban Raja (16), Paska Tarapul Sinaga (15), Saut Hamonangan Sinaga (16), Lamra Sihotang (16), Syukur Manutur Parhusip (14), Bonita Rumapea (15), Bernado Sinaga, dan Endang S (16)

BACA JUGA: Batam Kekurangan 29 Pos Damkar



Setelah api berhasil dipadamkan 2 unit mobil damkar milik Pemkab Samosir, kemudian jasad korban dievakuasi ke rumah sakit umum Pangururan yang tak jauh dari lokasi kejadian


Informasi yang dihimpun dari berbagai sumber menyebutkan, para korban merupakan anak kost di rumah Masdinar Sinaga (32) yang letaknya tepat di depan SMA Negeri 1 Pangururan

BACA JUGA: Provinsi Pulau Sumbawa Masih Lama

Di rumah janda tersebut, ada 12 anak kost yang tinggal di loteng rumah semi permanen bercat warna putih itu

Kedua belas anak kost itu tinggal di dua kamar yang dipisahkan atas 6 pelajar putra dan 6 pelajar putriSaat terjadi kebakaran, tiga pelajar masing-masing Steven Situmorang, Melda Sinaga dan Yuni Sidabalok, sedang pulang kampung

G Simbolon (71), tetangga korban yang juga ayah mertua Masdinar Sinaga, mengaku melihat api pertama kali berasal dari lantai 1 rumah Masdinar SinagaHanya hitungan menit, api menyambar tida rumah di samping kiri dan kanannyaDisebelah kiri rumah milik marga H Nadeak alias Ama Toga, di sebelah kanan rumah milik Yusniar br Pasaribu dan paling kanan rumah Hotman Sipayung yang menjabat sebagai kepala sekolah SMA Negeri 1 Pangururan

“Saya tahunya ada kebakaran, saat itu saya baru meletakkan badan ke tempat tidurTak berapa lama kemudian, terdengar suara teriak-teriak dari luar rumahTolong...tolong..kebakaranSaya keluar rumah, sontak terkejut ternyata api sudah besarKarena saya takut api menyambar rumah saya, saya suruh anak saya ambil air diember berjaga-jaga mana tahu api menyambar ke rumahNamun, pemilik rumah Madinar Sinaga adalah menantu saya saat itu tidak nampakKata warga menantu saya sudah pergi usai kejadian karena traumaSaya pun nggak tahu, siapa-siapa saja yang tinggal di rumah itukarena sejak anak saya, suami Masdinar meninggal di bulan Maret lalu, saya tidak pernah masuk ke rumah ituSejak anak saya itu meninggal, adalah anak kos di rumah tersebut," ujar bapak 6 anak ini

Lebih lanjut kata suami T Sihotang ini, saat kejadian hanya dua unit mobil damkar yang memadamkan apiSementara warga tidak dapat berbuat banyak untuk memadamkan api, karena saat itu pdam air mati“Mulai sore, air PDAM mati, listrik pun mati hidupSemalam saat kejadian pun datang gempa, lebih dari 3 kaliTapi semalam sekitar pukul 2 pagi, anak-anak kos itu masih saya dengar nyanyi-nyanyi dilotengMereka memang biasa nyanyi-nyanyi pakai gitar di loteng,” sambungnya

Terpisah, Hotman Sipayung mengatakan saat kejadian dirinya sedang tidur di kamar bersama istrinyaSedangkan putri semata wayangnya juga tidur di kamarnya. 

"Saya tahu adanya kebakaran karena orang-orang dari luar rumah berteriak-teriakKebakaran..kebakaran..Saya pun mau tahu apa yang terjadi diluar sayaTak tahunya yang kebakaran di samping rumahSaya lihat api sudah mulai mengenai atap rumah, saya langsung selamatkan surat-surat administrasi kepegawaian, ijazahSedangkan barang-barang lainnya tidak ada yang bisa saya selamatkanSaya pun sudah sempat takut, habis mengambil dokumen saya langsung ingat anak saya si Sri (15)Sri dimana kau nak, sri dimana kauWarga pun lengang melihat saya berteriak-teriak, saya kecarian sama sri, Pertamanya istri saya sudah keluar rumah, tak tahunya anak saya Sri sudah keluar rumahSaya ketemunya di aspal jalan depan SMA Negeri 1," ujar Hotman saat membuat acara upah-upah di kantin sekolah

Masih kata Hotman, ia berharap pemerintah daerah memberikan bantuan kepada para korban kebakaran, khususnya mereka yang terpanggang.  "Mereka anak-anak saya yang pintarMereka aktif berorganisasi di sekolahTidak ada korban itu anak-anak yang bandalKenapalah harus merekaSaya hanya bisa mengucapkan turut berduka cita kepada murid-murid sayaSyukurlah saya masih selamat, juga istri dan anak saya," katanya melapkan kedua tangannya ke wajahnya(osi/nsi/mag-5/smg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Harimau Sumatera Terkam Petani


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler