4 Temuan Terbaru Terkait Kematian Brigadir J, Dugaan Penyiksaan Makin Kuat?

Jumat, 22 Juli 2022 – 07:13 WIB
Kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak. Foto: Fransiskus Adryanto Pratama/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA SELATAN - Kamaruddin Simanjuntak selaku kuasa hukum dari keluarga Brigadir J atau Nofryansah Yosua Hutabarat mengungkap sejumlah temuan terbaru terkait kasus penembakan di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.

Berdasar catatan JPNN, ada empat temuan baru yang mengejutkan.

BACA JUGA: Soal Penembakan di Rumah Ferdy Sambo, Irjen Napoleon: Jangan Cemen

Temuan itu juga makin menguatkan dugaan Brigadir J disiksa terlebih dahulu sebelum mati ditembak.

Kuku dicabut.

Kamaruddin mengatakan bahwa pihaknya mendapati ada kuku Brigadir J yang dicabut.

BACA JUGA: Istri Ferdy Sambo Masih Belum Bercerita Soal Pelecehan, Hanya Bisa Menangis

“Kukunya dicabut, nah kami perkirakan dia (Brigadir J, red) masih hidup waktu dicabut. Jadi, ada penyiksaan," kata Kamaruddin di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Kamis (21/7).

Oleh karena itu, Kamaruddin menduga kematian Brigadir J tidak hanya karena luka tembak.

BACA JUGA: Masyarakat Toraja Dukung Polri Usut Kasus Adu Tembak di Rumah Ferdy Sambo

Sayatan di hidung, bawah mata, dan bahu.

Temuan selanjutnya adanya bekas jeratan tali dan sayatan di tubuh polisi asal Jambi itu.

"Di leher ada jeratan semacam tali, itu diduga dari belakang kemudian ada sayatan. Di hidung ada sayatan sampai dijahit dan bawah mata, dan bahu (sayatan, red)," kata Kamaruddin.

Bolong di tangan dan perut.

Kamaruddin juga mengeklaim ada lubang di tangan Brigadir J.

"Di bawah perut, jantung, tangan ada semacam bolong, itu bukan akibat senjata tetapi entah apalah penyebabnya, ada bolongan,” urai Kamaruddin.

Jari remuk.

Temuan keempat, yakni remuk di bagian jari Brigadir J.

“Kemudian sampai jarinya patah, sehingga tidak ada lagi, kenapa tidak copot, karena hanya tinggal kulitnya saja, sudah remuk hancur," kata Kamaruddin.

Berdasar temuan tersebut, Kamaruddin menyakini Brigadir J mendapatkan penyiksaan oleh seorang psikopat.

"Saya sangat yakin betul bahwa ini adalah ulah psikopat atau penyiksaan. Karena itu, kami menolak cara-cara seperti ini di negara Pancasila," kata Kamaruddin.

Temuan dari Kamaruddin ini tentu bertolak belakang dengan keterangan resmi polisi.

Polisi mengeklaim Brigadir J tewas seusai terlibat baku tembak dengan Bharada E di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo pada Jumat (8/7). (cr3/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:

BACA ARTIKEL LAINNYA... CCTV Merekam Kejadian Brigadir J Masuk Kamar Istri Ferdy Sambo? Irjen Dedi Berkata


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler