jpnn.com - JAKARTA - Sehari sebelum pemberian suara sejumlah lembaga survei mengindikasikan bahwa pasangan Jokowi-JK sudah tidak tak terkejar lagi.
Misalnya, Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang memperkirakan Jokowi akan memimpin dengan selisih lebih dari 3 persen. Seminggu lalu Jokowi dan Prabowo hanya berbeda 1 persen.
BACA JUGA: Jokowi Berubah Sikap, Pendukung Berpindah ke Lain Hati
Sementara Charta Politika yang dirilis hari ini makin memperbesar jarak Jokowi-JK lebih dari 4 persen.
Menurut pengamat politik dan pemerintahan dari Universitas Padjadjaran, Muradi, elektabilitas Jokowi tak tertandingi karena ada lima momentum.
BACA JUGA: Burhanuddin Muhtadi Ragukan Hasil Survei Unggulkan Prabowo
Pertama, komitmen pasangan Jokowi-JK menetapkan 1 Muharam sebagai Hari Santri yang membuat kalangan pemilih Islam yang sebelumnya masih ragu untuk menetapkan pilihan kemudian memutuskan untuk memilih pasangan nomor 2.
Kedua, blunder yang dibuat oleh politisi PKS Fachri Hamzah di sosial media yang dianggap menghina kalangan santri.
BACA JUGA: Perlu Ada Standarisasi Bagi Lembaga Survei
Sementara momentum ketiga, berasal dari debat capres terakhir, dimana pasangan Jokowi dan JK terlihat lebih menguasai materi.
Muradi menambahkan, momentum berikutnya adalah kekisruhan dalam pemungutan suara di Hongkong.
Adapun momentum terakhir, masih menurut Muradi, berkaitan dengan komitmen Jokowi untuk melawan praktik politik uang dan menggalang relawan yang melakukan penggalangan dari pintu ke pintu.
“Kampanye dari pintu ke pintu ini memiliki efek yang luar biasa bagi dukungan ke pasangan Jokowi-JK karena digerakkan oleh relawan dan menjadi bagian dari proses massifitas dukungan publik ke Jokowi-JK," katanya. (rmo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengawas Lapangan Diminta Kawal Suara dari TPS ke PPS
Redaktur : Tim Redaksi