LHOKSEUMAWE-Sejum lah pasien cuci darah di Rumah Sakit Umum Cut Meutia Lhokseumawe diduga terserang HIV dalam beberapa bulan terakhir akibat ada kelalaian petugas medis di ruang cuci darah rumah sakit pemerintah tersebut dan tidak dilakukannya screening tes pada pasien sebelum dilakukan cuci darah.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Ikatan Analis kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) cabang Aceh Utara Yusri kepada Rakyat Aceh (Group JPNN) kemarin, ia mengaku mendapat kabar tersebut dari orang dalam rumah sakit beberapa waktu lalu dan kasus ini sudah diberitahukan kepada Yayasan Permata AtjehUntuk jumlah pasien yang terkena HIV itu sendiri tambah Yusri belum diketahui pasti namun ada sekitar 50 an pasien cuci darah yang saat ini rutin melakukan cuci darah di rumah sakit tersebut.
“Dugaan saya ada kelalaian petugas dan ada tindakan medis yakni screening tes kepada pasien sebelum dilakukan cuci darah dan selama ini pihak rumah sakit merahasiakan kasus ini agar tidak diketahui oleh masyarakat,” ujar Yusri yang juga pernah bekerjan di bagian asuransi rumah sakit pemkab Aceh Utara itu.
Ia juga mengaku mendapat kabar, setelah ia menghubungi pihak wartawan, pihak rumah sakit mulai kasak kusuk memberitahukan kasus itu kepada pasien yang diduga terserang HIV tersebut, kebanyakan dari pasien itu berstatus PNS dan beberapa diantaranyan pejabat pemerintah yang menggunakan fasilitas Askes.
Ia juga menuturkan ada salah seorang perawat di rumah sakit itu terkena HIV dan masih bekerja di rumah sakit, ia sangat berharap kasus ini diketahui oleh pihak-pihak terkait sehingga pasien yang terkena HIV tersebut tidak menularkan virus kepada keluarganya dan orang-orang terdekat.
“Tujuan saya hanya ingin mata rantai penyebaran HIV tersebut diputuskan sehingga tidak menyebar kemana-kemana, kalau masih dirahasiakan maka bisa jadi penderita HIV akan terus bertambah,” pungkas Yusri.
Sementara itu penanggung jawab ruang cuci darah RSU Cut Meutia dr Rachmawati membantah ada petugas yang lalai di ruangnya, semua proses dijalani pasien sebelum dilakukan cuci darah, tetapi ia membenarkan adanya pasien cuci darah yang terkena HIV namun tidak bisa disebutkan jumlah dan identitas si pasien karena itu rahasia antara dokter dan si pasien yang bersangkutan.
“Semua berjalan sesuai aturan medis, dan tidak benar akibat kelailaian petugas, informasi yang anda dapatkan dari orang yang sudah saya kenal itu jelas-jelas fitnah” ujar Rachmawati yang juga dokter ahli penyakit dalam tersebut.
Ia sangat menyayangkan Yusri menyebarkan informasi yang tidak benar itu dan apa untungnya buat dia karena akan banyak mudharatnya apabila dipublikasikan ke media
BACA JUGA: Warga Tewas Terkeruk Alat Berat
“maaf saya tidak bisa memberikan komentar lebih lanjut karena masih ada tiga rumah sakit lagi yang perlu saya kunjungi sekarang,” pungkas Rachmawati sembari berlalu.Sementara Humas RS Cut Meutia Iskandar membantah adanya pasien yang terserang HIV akibat kelalaian petugas rumah sakit, kalaupun ada ia belum mendapat informasi tentang itu
BACA JUGA: Puting Beliung Sapu Puluhan Rumah
BACA JUGA: Lagi, Demo Berakhir Ricuh di NTB
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pagar Betis DIJ Desak Hapus Penetapan
Redaktur : Tim Redaksi