TANJUNGPINANG - Banyak warga Tanjungpinang, Kepulauan Riau, yang lebih suka menggunakan tabung gas buatan SingapuraHal ini lantaran warga menilai, tabung gas produksi dalam negeri tidak aman karena berpotensi meledak
BACA JUGA: Kasus Polisi Tertembak, Murni Kecelakaan
Diperkirakan, tabung gas buatan Singapura yang beredar di Tanjungpinang mencapai 50 persen dari total seluruh tabung gas yang dipergunakan warga."Ini juga masalah kepercayaan masyarakat
Meski diakui, warga Tanjungpinang sejak dulu memang banyak yang menggunakan tabung gas Singapura
BACA JUGA: PCNU Probolinggo Haramkan Video Mesum
Pasalnya, dulu di Tanjungpinang susah untuk bisa mendapatkan tabung gas buatan pertamina, sehingga banyak yang menggunakan tabung gas dari Singapura.Dia menjelaskan, untuk tabung gas buatan Singapura, untuk pengisian ulangnya tidak mendapatkan pelayanan dari Pertamina
BACA JUGA: Lagi, LPG Tiga Kilogram Makan Korban
"Dari tabung pertamina dipindahkan ke tabung gas luarTindakan tersebut tentu saja menyalahi ketentuan izin yang mereka milikiNamun disatu sisi, ini juga membantu warga yang masih banyak menggunakan tabung gas dari luar," terangnya.Mengenai isi yang tidak sesui dengan berat seharusnya 12 kilogram hanya diisi 10 kilogram, dikatakan Efyar, hal tersebut sudah diketahui wargaTerkait dengan isi dan harga yang ditetapkan, sudah hasil kesepakatan antara dua belah pihak"Mereka sudah berlangganan cukup lama, konsumen bukannya tidak tahu isinya hanya 10 kilogram," kata Efiyar.
Efiyar mengatakan, kesepakatan antara warga dengan pedagang itu diketahui dari hasil pertemuan antara pelaku usaha yang mendapat izin pendistribusian gas dengan disperindag kota TanjungpinangPertemuan yang berlangsung Kamis (8/7) lalu di kantor Disperindag tersebut, dari 15 pelaku usaha yang diundang, dua belas pelaku usaha yang datang"Pengisian ulang yang mereka lakukan, hanya memanfaatkan kesempatan karena banyaknya permintaan dari warga," ujar Efiyar.
Menurut para pelaku usaha tersebut, sebelumnya pernah ada permintaan dari pelaku usaha pada pertamina untuk mengisi tabung gas dari luarNamun Pertamina tidak mau melakukannyaKarena banyaknya permintaan warga, akhirnya pelaku usaha yang berniat melakukan pengisian tabung gas luar dengan cara memindahkan dari tabung gas Pertamina yang dibelinya, apakah ada izin khusus yang harus mereka lakukanTapi hal tersebut juga tidak diperbolehkan.
Dikatakan, karena permintaan terus ada, pelaku usaha secara diam-diam melakukan pengisian ulangDitambahkan Efiyar, dengan sejarah penggunaan tabung gas luar di wilayah Kepri, khususnya Tanjungpinang, harusnya ada perlakukan khusus Pertamina terhadap konsumen yang masih memiliki tabung gas luarAlasannya, tidak semua warga juga yang mampu membeli tabung gas baru, kecuali Pertamina mau menukar tabung gas luar tersebut dengan keluaran pertamina tanpa ada biaya yang harus mereka keluarkan atau harga khusus.
Dijelaskan, hasil pertemuan antara disperindag dan pelaku usaha, hasil pertemuan tersebut akan dirangkum untuk dibawa pada pertemuan selanjutnya yang akan dibahas bersama walikota, pertamina dan PolrestSebelumnya diberitakan, upaya polisi merazia tabung gas tiga kilogram yang tidak layak SNI, ternyata razia tersebut menemukan tiga pelaku usaha yang melakukan pengisian ulang ilegal tabung gas dari luarSetelah melakukan koordinasi dengan disperindag, sejauh ini upaya polisi dan Disperindag masih dalam tahap pembinaan.
Kepala Satuan Reskrim Polresta Tanjungpinang AKP Hari Purnomo menjelaskan, setelah melakukan koordinasi dengan pihak Disperindag, hasil razia yang dilakukan kemarin masih dalam tahap peringatan dan pembinaanMeski demikian, alat pengisian tabung gas tetap disita polisi karena pengisian ulang secara ilegal harus dihentikan(dew/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Satpol PP Mojokerto Ngotot Bersenpi
Redaktur : Tim Redaksi