Negara bagian Victoria dengan ibukota Melbourne mencatat satu kasus positif virus corona dari warga yang diyakini tertular dari kawasan pantai utara Sydney.

Departemen Kesehatan di Victoria (DHHS) mengatakan warga tersebut memiliki kontak terbatas, tapi penyelidikan akan terus dilakukan.

BACA JUGA: Saat Malaysia Hadapi Gelombang Ketiga COVID, Pasangan Ini Menikah dengan Cara Berbeda

"Hingga saat ini belum ada tenpat-tempat yang terpapar, tapi jika ada perubahan akan kami berikan pembaruannya lebih lanjut," kata juru bicara DHHS.

"Siapapun yang telah kembali dari pantai utara Sydney, Greater Sydney, atau Central Coast perlu melakukan tes dan karantina selama 14 hari."

BACA JUGA: Jepang Makin Gawat, Ikatan Dokter Tetapkan Status Darurat

Penularan dari klaster Northern Beaches di Sydney bertambah dan 'lockdown' telah diberlakukan di kawasan ini selama tiga hari dari hari Sabtu kemarin (19/12).

Dalam konferensi pers, Menteri Kesehatan Victoria, Martin Foley mengatakan satu kasus tersebut diketahui seorang perempuan berusia 15 tahun asal Moonee Valey di Melbourne yang pulang ke Victoria bersama ibunya pada 17 Desember dan langsung melakukan isolasi mandiri.

BACA JUGA: Selain Aspek Aman, Lemhannas Minta Pemerintah Antisipasi Pemalsuan Vaksin COVID-19

"Sepengetahuan saya, anak muda itu memiliki kerabat di kawasan pantai utara Sydney dan telah terpapar di beberapa lokasi yang beresiko tinggi di sana," kata Martin.

"Tempatnya cukup beragam, Avalon RSL, Avalon Bowling Club, dan toko yang menjual fish and chips."

Ia dites pada 20 Desember, sementara tes awal ibunya menunjukkan negatif.

"Karena mereka telah melakukan isolasi mandiri di rumah, hingga saat ini tidak ada tempat yang berpotensi terpapar olehnya." Photo: Kawasan pantai utara di Sydney telah menjalani 'lockdown' sejak Sabtu sore. (ABC News: James Carmody)

 

"Semua kontak dekat sudah diwawancara dan Departemen Kesehatan menindaklanjuti dengan kontak dekat mereka," kata Martin.

Martin juga mengatakan setidaknya 17 orang telah tiba di Victoria dari New South Wales, termasuk satu keluarga beranggotakan lima orang yang langsung menjalani program karantina di salah satu hotel di Melbourne.

"Ada 17 orang yang akan merayakan Natal dan Tahun Baru, tapi tidak seperti yang mereka rencanakan, mereka harus jalani karantina hotel," katanya.

"Jadi pesan saya kepada siapa pun adalah jangan mencoba masuk Victoria dari New South Wales."

Di Victoria tidak ada laporan penularan secara lokal dan dua warga yang pulang dari luar negeri telah dinyatakan positif, sehingga kasus COVID-19 yang aktif di Victoria saat ini ada 11 orang.

Sudah 53 hari Victoria tidak mencatat kasus penularan yang didapat secara lokal.

Hari ini, Premier NSW Gladys Berejiklian mengumumkan 8 kasus baru COVID-19, lebih sedikit dari hari sebelumnya, sehingga jumlah total dari wabah di kawasan pantai utara menjadi 90. Negara bagian lain mendefiniskan 'Greater Sydney' berbeda External Link: @cmtesta tweeted: "This is what traffic was like heading into Mildura from NSW just before 9am this morning. We heard from I ne Sunraysia resident who had some issues crossing without a permit because his small locality wasn’t recognised at the checkpoint. Camera @sarah_tomlinson"

 

Victoria menutup perbatasannya bagi siapa pun yang berada atau pernah datang ke kawasan Greater Sydney dan Central Coast.

Pemerintah Victoria mengatakan siapapun yang tiba di perbatasan tanpa membawa surat izin maka tidak diperbolehkan masuk.

Warga Victoria diberi waktu hingga tengah malam kemarin untuk pulang, sementara mereka yang bukan warga Victoria diberi waktu untuk masuk sebelum Minggu tengah malam kemarin.

Negara bagian lain juga telah menutup perbatasan dengan ibukota New South Wales, tetapi mereka mendefinisikan 'Greater Sydney' secara berbeda.

Queensland, misalnya memasukkan kawasan Blue Mountains di NSW sebagai kawasan 'hot spot', sementara Kawasan Autsralia Utara menambahkan kawasan Illawara dalam daftarnya. Warga bingung dengan pesan yang disampaikan Photo: Sebelumnya Pemerintah Victoria mengatakan warga di perbatasan hanya perlu menunjukkan SIM mereka untuk bisa kembali masuk ke negara bagiannya. (ABC News: Mikaela Ortolan )

 

Beberapa penduduk di sepanjang perbatasan New South Wales dan Victoria mengatakan mereka merasa bingung dengan pesan yang berbeda-beda dan peraturan yang berubah dengan cepat.

Pada hari Jumat, Pemerintah Victoria mengatakan pos pemeriksaan akan ditempatkan "jauh" dari perbatasan, untuk mencoba dan menghindari kekacauan yang terjadi seperti terakhir kali perbatasan NSW-Victoria ditutup.

Ketika situasi virus korona Sydney memburuk selama akhir pekan kemarin, strategi Victoria berubah dengan menempatkan pos pemeriksaan di perbatasan, tetapi mengizinkan penduduk perbatasan untuk bepergian antara dua negara bagian tanpa izin dan sebagai gantinya menggunakan SIM mereka sebagai "paspor".

Hari Minggu, Pemerintah Victoria mengatakan mereka memperketat pembatasan perbatasannya karena "tanpa aturan wajib masker dan aturan diam di rumah bagi warga di Sydney, Pemerintah dan otoritas kesehatan kami tidak yakin situasinya aman". Photo: Perubahan yang seringkali berubah dan membingungkan telah membuat para warga mengaku frustasi. (ABC News: Mikaela Ortolan )

 

Kate Calder, dari daerah Rutherglen di dekat Sungai Murray, sekitar 30 menit di barat Wodonga, mengaku jika aturan perubahan tidak dikomunikasikan dengan baik kepada penduduk perbatasan.

Kate mengatakan dia melihat pengumuman yang mengatakan hanya membutuhkan SIM untuk melintasi perbatasan, tetapi melihat perlunya sistem izin lewat situs resmi, kemudian ia pun mengajukannya.

Lalu ia menerima dua pesan teks dari DHHS yang menurutnya bertentangan satu sama lain, apa yang tertulis di situs Services Victoria dan apa yang dikatakan Premier Daniel Andrews dalam konferensi persnya hari Minggu.

"Saya hanya ingin melakukan hal yang benar, tetapi sama sekali tidak tahu apa yang benar," katanya.

Situs DHHS soal izin lintas batas mengatakan: "Anda tidak memerlukan izin jika Anda tinggal di salah satu wilayah pemerintah lokal yang diidentifikasi sebagai pengecualian untuk mengantongi izin. Anda harus membawa identifikasi foto yang menunjukkan alamat Anda, seperti SIM, sebagai bukti Anda bertempat tinggal di kawasan pemerintah daerah yang dikecualikan." Pandemi virus corona
Ikuti laporan terkini terkait virus corona dari Australia dalam Bahasa Indonesia.

 

Kate mengatakan warga lanjut usia juga kesulitan untuk mengikuti perubahan aturan.

"Kami memiliki penduduk lanjut usia di sini yang sudah janji dengan dokter di luar perbatasan, apa yang terjadi jika mereka kembali? Terutama jika mereka merasa tidak sehat?"

"Beberapa warga lansia kita benar-benar stres dan kesal dengan semua ketidakpastian dan ketidakmampuan untuk mendapat instruksi yang jelas."

Selama pandemi COVID-19, pemerintah harus mampu menerapkan kebijakan dalam beberapa hari, yang biasanya membutuhkan waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan untuk membuatnya, karena situasi virus corona dapat berubah dengan cepat.

Tetapi beberapa warga, termasuk Kate, berharap perubahan di masa depan akan dikomunikasikan dengan lebih jelas.

"Sungguh luar biasa setelah sembilan bulan berlalu, kita masih berantakan," katanya.

Artikel ini diproduksi oleh Erwin Renaldi dari beberapa laporan ABC News dalam bahasa Inggris.

Simak! Video Pilihan Redaksi:

BACA ARTIKEL LAINNYA... COVID-19 Berhasil Menjebol Pertahanan Thailand, 535 Kasus Baru dalam Sehari

Berita Terkait