jpnn.com, MANADO - Massa dari organisasi kemasyarakatan (ormas) dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) di Manado beramai-ramai menolak kedatangan Fahri Hamzah, Sabtu (13/5).
Saat itu, massa mengadang wakil ketua DPR RI tersebut di Bandara Sam Ratulangi, Manado.
BACA JUGA: 6 Fakta Penolakan Fahri Hamzah di Manado (2)
Beberapa fakta menarik terungkap terkait penolakan itu.
Berikut ini beberapa fakta tersebut:
BACA JUGA: 6 Fakta Penolakan Fahri Hamzah di Manado (1)
Fahri datang dengan surat resmi dari DPR
BACA JUGA: Polisi Sudah Siapkan Surat Penangkapan Habib Rizieq
Kepala Badan Kesbangpol Sulawesi Utara Steven Liow menyadari emosi massa yang tak terkendali.
Namun, dia meminta massa tak terprovokasi kabar yang viral di media sosial.
"Pemerintah memahami emosi masyarakat Sulut. Namun, Fahri Hamzah adalah wakil ketua DPR RI. Dia datang dengan surat resmi dari DPR RI," kata Steven.
Terkait keberadaan Front Pembela Islam (FPI), Liow mengaku akan menindaklanjuti jika ada ormas intoleran di Sulut.
"Untuk ormas intoleran atau radikal seperti FPI sampai saat ini belum ada kabar seperti yang beredar. Di Bitung berdasarkan data Kesbangpol Bitung atau laporan intelijen, belum laporan ada FPI atau ormas radikal lainnya," tegasnya.
Fahri batal berwisata malam
Penolakan dari massa membuat agenda Fahri di Manado berantakan.
Setelah menghadiri diskusi publik di Kantor Gubernur Sulut, dia langsung bertolak ke Jakarta.
Padahal, Fahri sejatinya memiliki banyak agenda lain di Sulut.
Di antaranya, media visit, wisata malam di Manado, dan dialog di salah satu kafe ternama di kawasan Mega Mas.
“Kami mempercepat agenda diskusi dengan Pak Fahri Hamzah. Namun, rencana awal dilaksanakan di The Club, dipindahkan di Kantor Gubernur,” kata panitia penyelenggara diskusi dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Alwan Rikun. (mp)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Percayalah, Fahri Hamzah Bukan Sosok Intoleran
Redaktur & Reporter : Ragil