Diperoleh informasi puluhan Imigran tersebut hendak menyeberang ke Australia untuk minta suaka terseret gelombang besar hingga ke Pulau Panaitan
BACA JUGA: Komisioner KPK yang Baru Diminta Tidak Individual
Terdamparnya para imigran yang didominasi anak dan ibu-ibu itu kali pertama diketahui petugas balai Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) yang sedang patroliPantauan INDOPOS (JPNN grup), petugas gabungan Ditpolair Polda Banten Jumat (18/11) berhasil mengevakuasi seluruh imigran gelap asal lima negara di timur tengah itu
BACA JUGA: 66 Delay, Dibanding Saudi, Garuda Lebih Banyak
Mereka dibawa menggunakan tiga mobil Dalmas menuju gedung PKP RI, di Kota Serang, BantenBACA JUGA: Bukti Kuat Ada di UU Kesehatan
Bahkan di antaranya harus dilarikan ke RSUD Serang, lantaran luka yang dialaminya cukup serius."Selain anak-anak yang terluka akibat terombang-ambing, sejumlah imigran lainnya juga mengalami luka bakar saat berenang menyelamatkan diri ke daratan," kata Kasubnit Penegakan Hukum Dipolair Polda Banten, Kompol Taswin.
Saat ini, pemerintah sedang memberikan perawat kepada para imigran tersebut"Setelah diobati para imigran ini kemudian dibawa ke tempat penampungan di Kota Serang, Banten,"tuturnya.
Ia menjelaskan, dari 60 imigran yang terdampar itu satu imigran itu ternyata memiliki visa berkunjung ke Indonesia"Para imigran berharap mereka bisa ditolong dengan adannya negara baru untuk mereka hidup," terang Taswin
Diketahui, sebelumnya sehari sebelumnya masyarakat Panimbang juga berhasil menyelamatkan 3 orang imigran yang tidak diketahui asalnya saat berenang di Selat SundaHingga kini, belum ada informasi di mana keberadaan ketiga imigran tersebut pasca masyarakat menyelamatkan mereka. (bud)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tipikor Daerah Disesalkan, 60 Hakim Belum Terima Gaji
Redaktur : Tim Redaksi