jpnn.com, SURABAYA - Sebanyak 27,5 ribu ton garam impor tiba di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dengan kapal Mv Golden Kiku.
Garam import asal Australia ini akan disebar ke sejumlah Industri Kecil Menengah (IKM) di tiga provinsi.
BACA JUGA: Pemerintah Akan Impor, Petani Garam Makin Resah
Yakni Jawa Timur, Jawa Tengah dan Kalimantan Barat.
Kedatangan garam impor dari Australia ini merupakan komitmen PT Garam dalam menjalankan penugasan dari pemerintah.
BACA JUGA: Garam Impor Masuk Indonesia Sebanyak 75 Ribu Ton
"Dengan total impor garam bahan baku untuk konsumsi sebesar 75 ribu ton," ujar Direktur Keuangan PT Garam Anang Abdul Qoyyum.
Diharapkan dengan masuknya garam impor dari Australia ini akan menekan harga garam di pasaran, menjadi Rp 5 ribu, per kilogram.
BACA JUGA: Mikir... Sekarang Apa yang Tidak Impor?
Anang mengatakan, setiba di Pelabuhan Tanjung Perak, muatan akan segera diturunkan.
"Kemudian disimpan di gudang PT Garam yang ada di wilayah Surabaya, hingga didistribusikan secara bertahap," imbuhnya.
Kedatangan garam impor ke Indonesia ini dibagi menjadi tiga tahapan.
Tahapan pertama pada Kamis lalu melalui Pelabuhan Ciwandan Banten, dengan membawa muatan 25 ribu ton, dan disebar untuk wilayah Jateng, Jabar, dan DKI Jakarta.
Untuk Surabaya kemarin melalui Pelabuhan Tanjung Perak dengan membawa garam sebanyak 27,5 ribu ton.
Kedatangan ketiga dijadwalkan tiba pada 21 Agustus 2017 di Pelabuhan Belawan, Medan dengan membawa garam 22,5 ribu ton, dan disebar ke sejumlah IKM di wilayah Sumatera dan sekitarnya. (pul/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Garam Impor Segera Gempur Pasar
Redaktur & Reporter : Natalia