jpnn.com, JAKARTA - jpnn.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah mengurus proses pencatatan pendahuluan delapan anak usaha badan usaha milik negara (BUMN) untuk melantai di pasar modal.
Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia Tito Sulistio mengungkapkan, sampai saat ini belum ada anak usaha BUMN yang masuk dalam pipeline BEI.
BACA JUGA: Alternatif Pemerintah Terkait Proyek LRT Kurang Tepat
Sebab, masih dalam proses mengurus pencatatan pendahuluan di OJK.
"Anak BUMN belum ada yang masuk, tapi prosesnya sudah, yang di OJK ada sekitar 7-8 anak usaha," ungkapnya di Jakarta, Rabu (8/3).
BACA JUGA: FP BUMN: Awasi Aparat Hukum di Persidangan Geo Dipa
Untuk melakukan penawaran umum saham perdana di pasar modal, katanya, cukup banyak langkah yang harus di lewati, khususnya bagi anak usaha.
Namun, bila induk perusahaan BUMN sudah melakukan IPO, maka proses listing akan lebih mudah bagi anak usaha karena laporan keuangan anak usaha tentunya sudah rapi.
BACA JUGA: KPK Dalami Pembelian Teknologi di BUMN
Dia membeberkan, terdapat tujuh anak usaha BUMN yang berencana melakukan penjualan saham kepada investor melalui BEI pada 2017.
Antara lain, tiga entitas anak PT PP (Persero) Tbk, yaitu PT PP Peralatan, PT PP Energi dan PT PP Pracetak.
Ada pula dua entitas anak PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, yaitu PT Wika Realty dan PT Wika Gedung.
Ada juga, entitas anak PT Adhi Karya (Persero) Tbk, yaitu PT Adhi Persada Gedung dan entitas anak PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, yaitu PT Garuda Maintenance Facility.
Pada tahun ini, Kementerian BUMN memproyeksikan bakal ada sembilan anak usaha BUMN yang siap melantai di BEI.
Adapun target raihan dana atas pelepasan saham perdana itu berpotensi mencapai Rp 21 triliun sepanjang 2017. (ers)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pak Jokowi, Please Waspadai Bu Rini Gerogoti Nawacita
Redaktur & Reporter : Ragil