BACA JUGA: Puluhan Pulau Tenggelam, Batas Terluar RI Bergeser
Sebanyak 8.000 ton batu bara muatan tongkang SM 300 terbakar.Terbakarnya batu bara tersebut mulai terlihat kemarin setelah muncul asap dari kapal itu
BACA JUGA: Teroris Palembang Tak Banding
''Hanya, asapnya baru kelihatan sekarang,'' ujar Sarjono, warga Bunton, yang berusia 41 tahun.Dia menjelaskan, munculnya kepulan asap dari kapal tersebut sempat membuat kaget warga
BACA JUGA: Soal Syaukani, Depkum HAM Serahkan pada Dokter
''Kencangnya angin laut membawa bau batu bara yang terbakar itu ke permukiman,'' tambahnya.Mengetahui asal bau tersebut dari kapal yang terdampar, warga beramai-ramai menontonMereka bergerombol di pinggir pantai.
Dengan begitu, ada dua tontotan yang tidak biasa ''dinikmati'' warga BuntonYaitu, terbaliknya kapal penarik dan terbakarnya muatan kapal yang terdampar itu''Sudah beberapa hari ini banyak warga yang datang untuk melihat tug boat yang terbalik dan batu bara yang terbakar di atas kapal,'' ujar Sarjono.
Agen kapal dari PT Escorindo Budi Ristianto mengatakan, diduga batu bara tebakar karena terkena panasUntuk mengatasi, rencananya disiram dengan air tawarUpaya lainnya ialah membongkar batu bara dari atas kapal''Ada beberapa opsi yang akan kami lakukanYaitu, memadamkan api dengan cara disiram, membongkar, dan dreedging atau pengerukan, bebernya.
Yang menjadi kegalauan adalah bagaimana mengevakuasi dua kapal yang terdampar tersebutUntuk menarik kapal tersebut makin sulit karena lambung kapal sudah tertanam di pasir dasar laut''Kalaupun bias, dengan dredgingYakni, mengeruk pasir, kemudian dibuatkan jalan menuju ke perairan yang lebih dalamDan, syaratnya, muatan harus dikurangi atau bahkan dibongkar semua,'' katanya.
Kapal itu terdampar di lepas Pantai Bunton sejak 22 April laluBerbagai upaya sudah dilakukan, namun belum juga berhasilBahkan, kapal penarik yang diharapkan bisa mengeluarkan kapal tersebut dari jebakan pasir malah terbalik setelah dihantam ombak besar.(yan/jpnn/ruk)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Belum Saatnya Persoalkan Pengganti Antasari
Redaktur : Tim Redaksi