Fasli menyebutkan, dari angka 82 juta anak tersebut, 29 juta di antaranya golongan anak yang seharusnya masuk pendidikan anak usia dini (PAUD)
BACA JUGA: Kesadaran Pengusaha Masih Rendah
Selanjutnya, 41 juta anak masuk golongan usia wajib belajar sembilan tahun SD dan SMPLebih lanjut Fasli mengatakan, masih banyak masalah dalam dunia pendidikan yang harus membutuhkan bantuan atau uluran tangan
BACA JUGA: Pemerintah Janji Sisa DBH Segera Dilunasi
Bantuan yang dimaksud, antara lain dukungan program-program Corporate Social Responsibility (CSR) di Indonesia“Kondisi pendidikan di Indonesia memang masih bisa dikatakan cukup memprihatinkan
BACA JUGA: Bupati Tepis Tudingan Pemekaran Gerogoti DAU
Bahkan, masih banyak anak-anak usia jenjang SD-SMP yang belum menikmati akses pendidikan, atau apa yang kita sebut dengan joy full learning dalam wajib belajar 9 tahun,” jelas Fasli.Menurutnya, jika anak-anak itu telah selesai mengemban pendidikan wajib belajar 9 tahun, lanjut Fasli, anak-anak masih perlu lagi tambahan life-skill untuk masa depannya, baik untuk kemudian berlanjut kuliah atau kerja, atau kerja dulu kemudian kuliah“Kami sangat berharap dengan segala potensi dan kebutuhan itu bisa saling bersinergi,” tukasnya.(cha/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Besok, Masyarakat Sipil Indonesia Gelar Kongres
Redaktur : Tim Redaksi