Abdul Hadi Djamal Beber Peran Anggito

Yakinkan Soal Mekanisme Persetujuan Dana Stimulus

Selasa, 24 Maret 2009 – 08:00 WIB
JAKARTA - Suara sumbang Abdul Hadi Djamal, politisi PAN yang terseret kasus dugaan korupsi pembangunan dermaga dan bandara di wilayah Indonesia Timur kembali terdengar di gedung KPKKali ini, Hadi membeber peran Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Anggito Abimanyu

BACA JUGA: Poros Wiranto Kawal DPT


   
"Saya yang pertama kali di lobi Pak Anggito di Hotel Borobudur akhir bulan Januari lalu," ujar Abdul Hadi Djamal, Senin (23/03)
Hadi kemarin kembali mendatangi gedung KPK

BACA JUGA: Ketua MA Keluarkan Fatwa Terpidana Mati

Dia  bersaksi kurang lebih selama tujuh jam untuk koleganya yang turut ditangkap (2/3) lalu, komisaris PT Kurniadjaja Wirabhakti Hontjo Kurniawan

   
Menurut Hadi, saat itu Anggito berusaha meyakinkan agar para anggota DPR bisa menyetujui mekanisme pasal 23 UU No 41 tahun 2008 tentang APBN 2009

BACA JUGA: Suryadharma Makin Percaya Diri Tinggalkan SBY


    
Pasal itu menyebutkan bahwa pemerintah dapat mengajukan perubahan pengajuan anggaran di sistem stimulanDi mana parlemen harus menyetujui dalam tempo 1x24 jam.
   
Dia juga meminta Anggito untuk berterus terang terkait masalah itu"Saya kira Pak Anggito sangat agamis, sangat Islami dan punya moral untuk menyampaikan itu," ungkapnya
   
Kali pertama Hadi saat diperiksa sebagai tersangka (17/3) lalu, Hadi menyanyi soal titik pangkal dugaan korupsi yang menyeretnya ituHadi menyebutkan bahwa dugaan korupsi yang menjermuskannya ke bui itu berawal dari pembahasan kenaikan dana stimulus dari Rp 10, 2 triliun menjadi Rp 12, 2 triliun
Mulanya, Hadi menyebut pembahasan kenaikan itu berlangsung informal di Hotel Ritz Carlton (19/2) laluBelakangan, Hadi menganulir pernyataannya dimana pertemuan berlangsung di Hotel Four SeasonDia menyebut dua koleganya hadir dalam rapat itu : Rama Pratama, Jhony Allen MarbunSeorang lagi yang menjadi wakil pemerintah adalah Anggito Abimanyu.
     
Sayangnya, selain menyebut Anggito dan Rama, Hadi enggan menyebut pihak lain yang turut mengahdiri pertemuan dua jam di Four Season ituNamun pria yang kini berusia setengah abad itu justru menyindir"Pokoknya begini, teman-teman (kolega Hadi) yang hadir (rapat di Four Season) tidak usah khawatirSiap-siap saja dipanggil KPK," ungkapnyaUntuk mengetahui peserta rapat, bisa dilihat dari daftar hadir rapat saat itu.
   
Untuk menelusuri skandal dermaga itu, kemarin KPK juga menjadwalkan memeriksa Politisi Golkar yang juga duduk di panitia anggaran DPR, Enggartiasto LukitoNamun, sampai sore kemarin Enggar tak kelihatan batang hidungnya di gedung KPK"Saya sekarang tengah kampanye di Cirebon," terangnya
   
Tak hanya ituKPK kemarin juga mengorek keterangan Kepala Bagian Perencanaan Departemen Perhubungan, Tunjung, dan beberapa orang pegawai DPRJhony Allen Marbun, juga dijadwalkan untuk diperiksa"Semua informasi yang masuk akan kami tindak lanjuti," jelasnya
     
Terpisah, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Anggito Abimanyu membenarkan adanya pertemuan dengan Panitia Anggaran di Hotel Four Season, Jakarta, 19 Februari silamPertemuan tersebut merupakan undangan pimpinan panitia anggaran dan dihadiri beberapa anggota, serta sejumlah pejabat Departemen Keuangan lainnya.
 
"Pada tanggal 19 Februari 2009, telah dilakukan pertemuan di Hotel Four Seasons Jakarta atas undangan pimpinan Panitia Anggaran DPR-RI yang dihadiri oleh beberapa anggota Panitia Anggaran DPR-RI serta pejabat Departemen Keuangan yakni Kepala Badan Kebijakan Fiskal dan pejabat Direktorat Jenderal Anggaran," ungkap Anggito dalam keterangan tertulisnya Senin (23/3).
 
Anggito yang kemarin menjadi moderator seminar East Asia's Response to the Global Economic Crisis di Hotel Four Season, tidak bersedia memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai keterangannyaDia juga tak hanya anggota Panitia Anggaran yang hadir"Pokoknya semuanya baca di press release," kata Anggito

Dalam pertemuan itu, Anggito diminta menjelaskan rencana pemerintah untuk menggunakan Pasal 23 UU"Nomor 41/2008 tentang APBN 2009Itu adalah klausul darurat yang memberi kewenangan pemerintah melakukan tindakan segera yang berimplikasi kepada APBN 2009 dalam mengantisipasi dampak krisis globalDalam klausul itu, persetujuan Panitia Anggaran dibutuhkan dalam waktu 1 kali 24 jam
    
Dalam pelaksanaannya, pemerintah mengajukan anggaran tambahan stimulus belanja secara resmi di Gedung DPR Rp 10,2 triliun pada 23 Februari, dan disetujui ditambah menjadi Rp 12,2 triliun pada 24 Februari

Dalam pertemuan di Four Season, para anggota Panitia Anggaran yang hadir menyampaikan pandangan dan tanggapan terhadap program stimulus fiskal 2009Juga dibahas usulan optimalisasi alokasi stimulus fiskal yang akan disampaikan dalam rapat Panitia Anggaran DPR pada 23 Pebruari 2009"Perlu ditegaskan bahwa pertemuan tersebut tidak membicarakan rincian proyek dan kegiatan dari Departemen tertentu," ungkap Anggito

Berdasarkan Undang-Undang No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Departemen Keuangan selaku wakil Pemerintah memiliki tugas dan fungsi untuk mengajukan anggaran negara dan membahas bersama-sama dengan DPR

Dengan demikian, kehadiran Kepala Badan Kebijakan Fiskal dan pejabat Direktorat Jenderal Anggaran dalam pertemuan tersebut, merupakan bagian pelaksanaan tugas dan fungsi Departemen Keuangan dalam proses pembahasan anggaran bersama DPR.
 
Sedangkan jika terjadi penyalahgunaan wewenang oleh siapapun dalam proses pembahasan hingga pelaksanaan penganggaran, hal itu merupakan tanggung jawab masing-masing individuMengenai pertemuan Four Season, Anggito mengaku sudah menyampaikan laporan tertulis lengkap kepada Menteri Keuangan dan badan penegak hukum yang bersangkutan

Pertemuan Four Season pertama diungkap oleh tersangka kasus suap proyek dermaga dan pelabuhan di Indonesia Timur, Abdul Hadi DjamalAbdul Hadi Djamal sebelumnya menyebut pertemuan di Ritz Charlton, namun ia mengoreksi menjadi di Hotel Four Season(git/sof)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Ancam Jemput Politisi di Panggung Kampanye


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler