Abu Sayyaf Bilang Ada 4 Sandera Sakit, Satu Harus Ditandu

Senin, 01 Agustus 2016 – 09:39 WIB
Ilustrasi: Foto: kaltimpost

jpnn.com - MAKASSAR - Keluarga korban penyanderaan awak kapal TB Charles yang dilakukan oleh kelompok Abu Sayyaf di Filipina, masih dilanda kekhawatiran.

Menurut Marwah, istri Ismail, salah seorang korban, kelompok penyendera telah meminta tebusan dibayar secepatnya. Jika tidak, sandera akan dipenggal satu per satu.

BACA JUGA: Keluarga Cemas..WNI yang Disandera Mau Dibunuh

Kepada Marwah, kelompok Abu Sayyaf mengabarkan, ada empat sandera yang sakit. Salah satu sandera mengalami infeksi pada bagian kaki, sehingga harus ditandu. 

Karena dianggap menyulitkan ruang gerak para penyandera yang saat ini terus mendapat gempuran dari militer Filipina, mereka meminta sandera yang sakit pada kakinya itu ditebus. Mereka memasang harga PHP (peso) 250 ribu atau sekitar Rp 69 juta.

BACA JUGA: Cerita Umar, Anggota DPR yang Mengibarkan Merah Putih di Puncak Elbrus

Nah, keluarga menyadari kalau sandera yang sakit pada kakinya itu adalah Mabrur Dahri (27). Tante Mabrur, Nirwana menyebutkan, informasi mengenai sakitnya Mabrur diperoleh dari Marwah, istri Ismail yang juga kapten TB Charles. 

Istri Ismail sempat diberi kesempatan berbicara dengan penyandera. Info yang dia dapatkan, satu kelompok sandera yang terdiri dari empat orang tengah sakit. "Saya hanya dengar info dari istrinya Ismail. Dia bilang empat sandera sakit, seorang di antaranya sudah tidak mampu jalan karena kakinya infeksi. Kami khawatir itu Mabrur, karena sudah sejak dua pekan lalu kabarnya kakinya sakit hingga harus ditandu," kata Nirwana, seperti dikutip dari Fajar, Senin (1/8).

BACA JUGA: Seperti Ini Kehidupan WNI yang Tinggal di Perbatasan

Nirwana mengatakan, jika tebusan untuk Mabrur tidak bisa dipenuhi, penyandera mengancam akan membunuh mereka satu per satu. Meski demikian, perusahaan tidak pernah menyampaikan soal itu kepada keluarga.

"Tapi perusahaan tidak pernah sampaikan soal ini. Jumat lalu keluarga diajak ke Samarinda oleh perusahaan untuk ikut pertemuan. Para keluarga juga rencana mau demo ke Jakarta untuk mendesak pemerintah pusat bertindak," katanya. (haris/markasa/ikhsan/syahruddin/mer/adk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiga Kali Longsor, Enam Rumah Kena Hantam


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler