Aceh Bakal Jadi Mindanao-nya Indonesia

Senin, 08 Maret 2010 – 05:53 WIB
JAKARTA - Bergesernya kantong-kantong teroris di Indonesia ke Aceh jelas memiliki tujuan tertentuPengamat terorisme Al Chaidar menilai ada upaya untuk membuat Aceh menjadi Mindanao-nya Indonesia

BACA JUGA: Hak Menyatakan Pendapat Tersendat

Selain letaknya yang strategis, kultur Aceh yang kental dengan syariat Islam sangat mendukung gerakan mereka

 
"Mereka punya target tertentu di Aceh

BACA JUGA: KPK Dideadline Sebulan Ungkap Century

Aceh bagi mereka sangat nyaman seperti Mindanao di Filipina
Kemungkinan mereka akan sangat lama di Aceh karena ini sudah jadi basecamp mereka," kata Al Chaidar saat dihubungi dari Jakarta, Minggu (7/3).
 
Al Chaidar yang juga asli Aceh itu menambahkan, posisi Aceh sangat strategis

BACA JUGA: Ganti Pesawat, Kemhan Siapkan USD 142 Juta

Dekat dengan Selat Malaka dan negari jiranKalau ada apa-apa, mereka dengan mudah bisa kabur ke negeri sebelah"Mereka juga bisa dengan gampang membajak kapal-kapalApalagi, lalu lintas kapal di Selat Malaka sangat padat," katanya.
 
Selain itu, kata dia, Aceh sangat kental dengan kultur syariah IslamItu membuat mereka semakin leluasa berlindung dan mencari pengikutLagipula, kata dia, Aceh akhir-akhir ini tak banyak dimonitor perkembangannya oleh pemerintah.
 
Karena itu, Al Chaidar menengarai Aceh akan menjadi home base baru bagi jaringan terorisme yang belum habisApalagi banyak kawasan hutan dan bukit-bukit yang terlindung dari dunia luarItu membuat mereka bisa dengan leluasa membangun markas seperti yang dilakukan Abu Sayyaf dan Moro Islamic Liberation Front (MILF) di Pulau Mindanao, kawasan selatan Filipina.
 
"Selain itu, daerah di Jawa Tengah dan Jawa Barat sudah terlalu sering digerebek Densus 88Mau tidak mau, mereka harus mencari daerah baru," katanya.
 
Namun, kata Al Chaidar, jaringan terorisme itu bakal sulit mencari pengikut dari orang AcehSebab, masyarakat Aceh mudah curiga dengan orang-orang asingApalagi masyarakat tanah rencong sangat trauma dengan militerisme"Memang ada orang Aceh yang jadi pengikutTapi, itu tidak banyakMungkin hanya 20 persenSisanya adalah orang-orang lama," katanya.
 
Meski begitu, kata Al Chaidar, itu harus diwaspadai oleh pemerintahSebab, kendati tidak banyak, beberapa masyarakat Aceh sudah terlibat dalam gerakan terorisme"Ini artinya, mereka sudah bisa memenangkan heart and mind masyarakat Aceh," katanya.(aga)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Densus Rekrut Pengintai Lokal


Redaktur : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler