"Saat ini prosesnya masih berjalan di TNI AU, kami ( Kemhan) menunggu," ujar Direktur Jendral Sarana Pertahanan Laksamana Muda Gunadi saat dihubungi kemarin." Rencana pengadaan pesawat pengganti OV-10F Bronco itu melalui berbagai pertimbangan.
Pesawat OV-10F Bronco merupakan jenis pesawat COIN (Counter Insurgency) yang mampu melaksanakan manuver dengan kecepatan tinggi dan rendah serta 'dapat take off dan landing pada landasan yang pendek'
BACA JUGA: Densus Rekrut Pengintai Lokal
"Rencana penggantian itu karena faktor teknis seperti usia dan perawatannya," katanyaBerdasarkan persyaratan operasional yang dibutuhkan untuk mengganti pesawat OV-10F Bronco, TNI AU telah melaksanakan kegiatan penilaian terhadap beberapa alternatif pesawat yaitu L159A (Ceko), M346 (Italia), K8P (China), EMB-314 (Brazil) dan KO-1B (Korea Selatan).
Masing-masing pabrik pembuat pesawat itu sudah melakukan presentasi di depan pejabat AU dan Kementrian Pertahanan
BACA JUGA: Burhanuddin Abdullah Bebas
Tim penilai juga mengadakan peninjauan ke fasilitas pabrik pembuat pesawat dan melakukan uji terbang untuk memperoleh secara langsung data kemampuan, spesifikasi teknis (spektek) dan kondisi pabrik pembuat.Dari hasil penilaian yang telah dilaksanakan tersebut, TNI AU memilih beberapa jenis pesawat sebagai alternatif yang dianggap memenuhi kriteria sebagai jenis pesawat COIN yang dapat menggantikan pesawat OV-10F Bronco
Gunadi menjelaskan, setelah menerima laporan, Mabes TNI melaksanakan Sidang Dewan Kebijakan Penentuan Alut dan Alutsista (Wanjaktu) TNI
BACA JUGA: Pemerintah Persempit Peluang Honorer jadi PNS
Dalam sidang itu, Tim TNI AU menyampaikan beberapa alternatif pengganti pesawat" OV-10F BroncoAsalah satunya adalah pesawat jenis EMB-314 Super Tucano."Dana sebesar 142 juta USD sudah dsetujui dalam alokasi pinjaman pemerintah," katanyaJika pihak TNI AU dan Mabes TNI udah melakukan finalisasi pilihan, maka pembelian itu akan melalui Kementerian Pertahanan(rdl)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dana Cekak, Pasien Asal Papua Bertahan di Rumah Singgah
Redaktur : Tim Redaksi