"Kami ajak beberapa teman sejak kemarin (Jumat 5/03)," kata sumber Jawa Pos yang memantau operasi di Aceh Besar
BACA JUGA: Burhanuddin Abdullah Bebas
Orang-orang yang dilibatkan Densus itu adalah pemburu dan sebagian ada yang pernah bergerilya saat konflik AcehMereka direkrut karena tim CRT (Crisis Respon Team) Densus 88 Mabes Polri belum terbisa dengan medan gunung Aceh yang vegetasinya unik
BACA JUGA: Pemerintah Persempit Peluang Honorer jadi PNS
"Ada lembah sebelum masuk hutan yang pekat sekali, jarak tembak efektif hanya 100 meter, kita juga berada di posisi bawah sehingga sangat rawan bagi tim," katanya.Karena itu, para tracker yang direkrut Densus mencoba mencari jalur alternatif untuk mengepung puluhan geriyawan teroris yang belum tertangkap
Hingga kemarin pukul 15, operasi di Lamkabeu Aceh Besar masih berlangsung
BACA JUGA: Dana Cekak, Pasien Asal Papua Bertahan di Rumah Singgah
Densus 88 Mabes Polri dibantu Sat 1 Brimob dan Polda Aceh mencoba memancing gerilyawan turun ke bawah dengan mengerahkan helikopterNamun, heli itu justru diberondong tembakan" Kita khawatir kalau heli kena, mental teman-teman down," katanyaKarena itu, heli sementara akan ditarik dari medan operasi.Sudah ada tiga polisi yang jadi korban higga meninggal duniaDua orang dari Polda Aceh dan satu orang, Briptu Boas Waisiri dari Brimob Mabes PolriKhusus untuk Boas rencananya hari ini (Minggu 07/03) akan dilakukan upacara penghormatan jenazah di Mako Brimob Kelapa Dua Depok.
Sementara itu, kemarin sempat beredar situs pengakuan tanzhim Al Qaidah Aceh di internetSitus di www.alufuq.wordpress.com itu tadi malam sudah tidak bisa diaksesMenurut Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Edward Aritonang, situs itu mungkin dibuat untuk mengecoh penyelidikan polisi.
"Kami akan lacak dengan tim Cybercrime," katanyaEdward mengaku belum bisa memberikan update terakhir perkembangan operasi di lapanganTermasuk jumlah korban yang tewas"Data-datanya masih dikumpulkan dari lapangan," katanya.
Secara terpisah, pengamat terorisme dan mantan aktivis Darul Islam Al Chaidar meyakini, teroris yang beroperasi di Aceh adalah sisa-sisa kelompok Banten yang tercerai berai sejak 2004"Saya punya kontak eks Darul Islam di Aceh yang tidak bisa saya hubungi sejak beberapa hari yang laluNamanya Marzuki, dia pernah ke Afghanistan tahun 1988 tinggal di Saree Aceh Besar," katanya.
Menurut pengamat kelahiran Aceh Utara itu, kekuatan kelompok ini besar karena mereka sudah berlatih sejak lama di hutan hutan Aceh tanpa terdeteksi"Mereka bisa bertahan dari pengepungan lebih dari tiga hari, ini membuktikan penguasaan perang gerilya, survival dan kontur medannya sangat baik," katanya(rdl/iro)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PNS Sering Telat, Kenaikan Gaji Bakal Tersendat
Redaktur : Tim Redaksi