jpnn.com - JAKARTA - Anggota DPR Fayakhun Andriadi khawatir Aksi Bela Islam III pada 2 Desember (212) berdampak terhadap stabilitas ekonomi dan keamanan.
Jika hal itu terjadi, maka akan merugikan negara dan rakyat.
BACA JUGA: Setara Institute: Demo 2 Desember Sudah Tak Relevan Lagi
"Saya cuma khawatir begini, seperti itu nanti yang terganggu kan pasar modal, indeks saham gabungan terganggu, mata uang terganggu, kepercayaan investor terganggu. Kalau itu sampai terjadi, negara dirugikan loh, rakyat juga," kata Fayakhun melalui pesan singkat, Selasa (22/11).
Wakil rakyat daerah pemilihan Jakarta ini meyakini bahwa masyarakat sudah dewasa dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara.
BACA JUGA: Mabes Polri Pastikan Indikasi Makar Bukan Sekadar Isu
Dia yakin rakyat tidak akan mudah tergiring oleh isu-isu yang memprovokasi untuk memecah belah persatuan.
"Saya rasa kita semua sudah pandai, masyarakat Indonesia sudah pandai. Ini ada apa nih, mau ke mana, siapa yang diincar, bagaimana, oleh siapa, malah jadi banyak tanda tanya," ujar Ketua DPD Golkar DKI ini.
BACA JUGA: Ini Saran dari Fahri Hamzah Sebagai Sahabat Akom dan Teman Novanto
Dia menyebutkan bahwa sebelumnya tuntutan masyarakat khususnya umat Islam adalah supaya Gubernur DKI non aktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, diproses hukum dalam kasus dugaan penistaan agama.
Sekarang, Ahok telah ditetapkan tersangka oleh Bareskrim Polri.
Namun demikian, pihaknya tidak bisa melarang masyarakat melakukan unjuk rasa lanjutan yang telah direncanakan akan digelar pada 2 Desember.
Aksi yang digagas Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI ini akan berlangsung di kawasan Jalan Sudirman, Jalan Thamrin, dan Semanggi, dengan tuntutan agar Ahok ditahan.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Suhardi Alius: Duta Damai Harus Diperbanyak
Redaktur : Tim Redaksi