"Ada Konflik Senjata, Maka Saya ke Sana'

Sabtu, 03 Januari 2009 – 16:33 WIB

Wawancara dengan Suripto

BANYAK yang mengeluarkan kecaman terhadap aksi militer Israel ke wilayah Palestina, tapi sangat sedikit yang melakukan aksi nyataSuripto, politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), termasuk satu dari yang sedikit itu

BACA JUGA: Enam Bupati dan Wako Dapat Penghargaan Depag

Ahli intelijen itu akan memimpin rombongan terdiri 10 orang, menembus desing bombardir agresor Israel, untuk sebuah misi kemanusiaan
Berikut petikan  wawancara wartawan JPNN, Soetomo Samsu, dengan Suripto, Jumat (2/1) di Jakarta.

Apa langkah konkrit menyikapi agresi Israel ke Palestina?

Sebagai Ketua Komite Nasional untuk Rakyat Palestina, saya ditugasi melakukan penggalangan dana dan menyalurkannya untuk tugas kemanusiaan

BACA JUGA: Muchdi Bebas, Kerja Polisi-Jaksa Sia-sia

Kita semua tahu, agresi Israel ke Palestina telah menimbulkan banyak korban
Dana yang terkumpul akan kita gunakan untuk membeli obat-abatan dan membangun pos-pos yang berfungsi sebagai rumah sakit darurat di perbatasan Mesir dengan Jalur Gaza

BACA JUGA: Kejaksaan Periksa Hartono Selasa

Ini penting untuk menangani pasien-pasien korban agresi Israel.

Anda akan ke sana?
Iya, saya akan langsung memimpin tim advance, yang akan ke sana terlebih dahulu sebelum bantuan disalurkan.Saya akan berusaha untuk bisa masuk ke Jalur Gaza.

Apa urgensinya harus masuk ke Jalur Gaza?
Ini sangat pentingSaya harus mendapatkan laporan dari tangan pertama, dari para pejuang-pejuangSaya tak mau mendapatkan laporan atau informasi dari tangan kedua atau tangan ketigaBagaimana kita bisa memberikan bantuan yang tepat sasaran kalau laporan yang kita terima tidak tepat.

Anda yakin bisa masuk ke sana?
Ya saya tentunya akan berusaha bisa menembus masuk ke sanaYang pasti kalau sampai Mesir tidak ada masalah, begitu juga kalau sampai perbatasan Mesir-Jalur GazaMasalah bagaimana nanti caranya agar saya bisa masuk, akan saya pelajari kalau saya sudah sampai perbatasan itu.

Konflik senjata masih berlanjut, Anda tidak takut?
Justru saya datang karena ada konflik bersenjataKalau tidak ada konflik bersenjata, saya tentunya tidak akan datang ke sanaSaya tegasnya, misi saya dan tim adalah untuk aksi kemanusiaan, untuk menyelamatkan korban agresi bersenjata.

Apa sih strategi agar selamat berada di wilayah konflik?
Ya, harus saya katakan, itu memang memerlukan ilmu tersendiriArtinya, ilmu yang muncul begitu saja ketika saya berada di lapanganSaya sulit menjelaskan strategi apa yang saya gunakan, karena ini bukan ilmu teoriSaya harus datang dulu ke lokasi untuk bisa menjelaskan strategi yang saya gunakanDan saya kan belum sampai ke sanaStrategi yang digunakan tergantung situasi di lapangan.

Anda sendirian ke sana?
Tidak, semula direncanakan ada 20 orang yang masuk advance team, namun dengan berbagai pertimbangan, akhirnya kita putuskan sekitar 10 orang sajaMereka ini yang sudah punya pengalaman masuk ke daerah konflikIni berasal dari Ikatan Dai Indonesia (Ikadi), Persatuan Umat Islam (PUI), dan sejumlah ormas lainnya, bahkan ada yang perempuan dari LSM Peduli Anak dan Perempuan.

Kapan akan berangkat?
Kita belum menentukan tanggalnya secara persisYang penting, begitu nanti ada situasi yang memungkinkan tim bisa masuk ke Jalur Gaza, kita akan langsung berangkatJadi, kita menunggu lampu hijau, sehingga keberangkatan kita tidak sia-siaJangan sampai terburu-buru berangkat ke perbatasan, tapi sampai di sana tidak bisa masuk.

Anda juga pernah ke Bosnia?
Iya, itu sudah lama, tahun 1991 ketika Serbia melakukan agresi.

Lebih berat mana, Bosnia atau Palestina?
Saya belum bisa membandingkan karena saya belum ke PalestinaYang jelas, misinya lainKalau ke Palestina merupakan misi kemanusiaan, sedang ke Bosnia merupakan mission imposible.

Maksudnya?
Waktu di Bosnia saya menyuplai senjataSaya membawa sejumlah senjata ke pegunungan-pegunungan yang jaraknya sekitar 13 kilometer dari SarajevoResikonya lebih tinggi karena saya membawa senjataSaya menyuplai, padahal untuk membelinya saja resikonya sudah besar.

Mengapa tidak menyuplai senjata ke pejuang Palestina?
Ya karena misinya berbedaIni misi kemanusiaan, jadi yang saya bawa lebih banyak obat-obatan, bukan senjata.

Berapa dana yang sudah tergalang?
Ya lumayan, yang penting ada bukti konkrit kepedulian kitaDari Jakarta terkumpul Rp 1 miliar, dari Surabaya Rp 72 juta, dan 31 Desember lalu saya ke Nusa Tenggara Barat, terkumpul Rp 40 jutaGubernur NTB sendiri yang membawa kotak ke pasar-pasar untuk menggalang dana.

Dari daerah lain berapa?
Belum semua daerah melaporkanJadi, semua ibukota provinsi ada, karena sudah ada instruksi dari Presiden partai (Presiden PKS Tifatul Sembiring, red) ke seluruh Dewan Pimpinan Wilayah untuk melakukan penggalangan dana.

Pihak pemerintah RI mendukung?
Saya sudah bertemu dan bicara dengan Menteri Luar NegeriPrinsipnya tidak ada masalahMenteri Luar Negeri hanya mengingatkan bahwa kondisi di sana sangat berbahaya, kondisi state of wareSaya bilang saya tahu itu karena memang penuh resiko, dentuman-dentuman senjata hingga kini belum redaSaya katakan juga ke Menteri Luar Negeri, saat saya mau ke Libanon tahun 2006, ketika Libanon diserang Israel, saya juga dilarang berangkat tapi saya tetap berangkat.

Sikap keluarga?
Tidak ada masalahIstri saya mendukung sepenuhnyaKalau tidak ada suport dari istri, mungkin saya ragu-raguTapi karena ada suport moral dari istri, saya mantap menjalankan misi ini***

BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Minta Klarifikasi Menkeu


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler