BACA JUGA: Giliran Nasabah BCA Batam Dikuras Rp39 Juta
Bayangkan saja, di daerah penghasil tambang terbesar di Indonesia itu ternyata masih ada sekolah yang menggelar proses belajar mengajar di atas lantai
BACA JUGA: Nelayan Sebatik jadi Sasaran Perampokan
Bukan karena metode yang diajarkan mengharuskan mereka duduk di lantai itu, tetapi karena sekolah tersebut tidak memiliki kursi dan meja untuk anak-anak didiknya.Johanes Jenau, orangtua murid mengatakan kondisi siswa harus duduk melantai ini sudah beberapa minggu lalu
"Bayangkan saja, 6 jam dia duduk di lantai menyimak pelajaran
BACA JUGA: Mabuk, Polisi Tusuk Teman Sendiri
Sementara untuk menulis, hanya menggunakan meja kecil," katanya.Kepala SDN 035 Tenggarong, Islan Edi membenarkan ada beberapa kelas di sekolah itu yang belum dilengkapi meja dan kursiBahkan ada yang belum memiliki papan tulisAkibatnya, 20 siswa harus terus duduk di lantai, sampai perangkat itu diadakan oleh Dinas Pendidikan KukarSementara di kelas lain, hanya menggunakan kursi plastik dan ada pula yang belum memiliki papan tulis“Katanya sudah dianggarkanNamun sampai sekarang belum adaKami pun terus menunggu,” kata Islan.
Sementara, anggota Komisi IV Sukardi resah karena di Kukar masih ada sekolah yang siswanya duduk di lantai ketika belajarApalagi, SDN 035 ada di Jl Biawan yang termasuk wilayah pusat kota dan merupakan sekolah rintisan unggulan“Itu sekolah SD atau playgroup? Secepatnya kami akan panggil Dinas Pendidikan untuk menjelaskan ini,” katanya.
Menanggapi ini, Kepala Disdik Kukar Hardi mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan inventarisasi meubeler yang dibagikan ke sekolah-sekolah di KukarDia memprediksi, yang terjadi di SDN 035 karena meubeler yang dibagi belum merata
"Pada 2009, kami sudah membagikan ratusan meubeler ke sekolah-sekolahBagi yang belum dapat, pada 2010 sudah dianggarkan kembali dan akan dibagikan lagiIni hanya masalah waktu sajaKami harap pihak sekolah berkenan menunggu,” katanya.(che/fuz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tewas Dibantai Massa di Tahanan
Redaktur : Tim Redaksi