jpnn.com, JAKARTA - Penulis sekaligus pegiat media sosial Denny Siregar khawatir dengan kasus pengeroyokan Ade Armando sampai babak belur oleh sekelompok orang saat aksi demo 11 April di depan Gedung DPR RI.
Denny Siregar yang aktif di Channel YouTube dengan akun Cokro TV tidak mempermasalahkan gerakan demonstrasi mahasiswa.
BACA JUGA: Simak, 6 Tuntutan GMNI Saat Aksi Demo 11 April, Termasuk Soroti Menteri Berkinerja Buruk
Namun, menurutnya penyusup yang menggandeng aksi tersebut dan membawa jargon radikalisme atas nama agama Islam sangat membahayakan.
"Kasus serupa sebenarnya sudah lama terlihat," ucap Denny Siregar dalam konferensi pers Cokro TV dan Pergerakan Indonesia untuk Semua (PIS) secara daring, Senin (11/4).
BACA JUGA: 4 Pengeroyok Ade Armando Masih Buron, Kombes Tubagus: Segera Menyerahkan Diri
Kasus tersebut, menurutnya tidak jauh berbeda dengan pengeroyokan Haringga Sirla Seorang suporter klub sepak bola Persija, meninggal dunia karena aksi anarkis di Bandung pada 23 Agustus 2018.
"Pengeroyok melakukannya sambil mengucapkan lafaz keagamaan yang sama. Ini juga sama seperti pengeroyokan 2013 di Cikeusik, Banten," paparnya.
BACA JUGA: 2 Tersangka Pengeroyokan Ade Armando sudah Ditangkap, 4 Lagi Masih Diburu
Pemilik ide buku berjudul Tuhan dalam Secangkir Kopi tersebut menambahkan para pengeroyok Ade Armando di depan Gedung DPR RI juga menggunakan pola yang sama.
"Dari video yang beredar juga terlihat teriakan 'halal darahnya' dan mengucapkan 'lailahaillallah'," ucapnya.
Denny menyimpulkan fenomena tersebut adalah fakta yang terjadi di Indonesia.
Menurut Denny, negara tidak boleh mengabaikan gerakan-gerakan radikal tersebut karena jika oknum radikal berkuasa negara dalam bahaya.
"Apa yang terjadi pada Ade Armando ini adalah sebuah warning buat Indonesia, hati-hati terhadap mereka," ujar Denny Siregar.(mcr18/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ade Armando Digebuki, Masinton: Penyusup Menodai Gerakan Mahasiswa
Redaktur : Friederich Batari
Reporter : Mercurius Thomos Mone