Ada Tol Laut, Tapi Harga Mahal?Pasti Pungli!

Minggu, 30 Oktober 2016 – 16:34 WIB
Pelabuhan barang. Foto: dok.JPNN

jpnn.com - WAINGAPU--Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengaku mendapatkan laporan dugaan monopoli jasa angkutan barang di Pelabuhan Waingapu, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Laporan ini diterima Budi dari Bupati Sumba Timur, Gidion Mbilijora.

BACA JUGA: Bangun Bandara Alternatif Di Buleleng

Gidion melaporkan masih tingginya harga barang di Sumba Timur meskipun sudah tersedia tol laut.

Diduga ada yang memonopoli penggunaan jasa angkutan barang lewat tol laut.

BACA JUGA: Bangun Light Rail Transit untuk Mengurai Kemacetan

"Indikasi awal (ada monopoli), (sehingga) harga barang tidak turun. Kalau gitu, tol laut belum bisa beri arti bagi barang di sini," kata Budi di selah meninjau Pelabuhan Waingapu, Sumba Timur, NTT, Minggu (30/10).

Namun, Budi belum bisa menyimpulkan letak kesalahan pada jasa angkutan barang tersebut.

BACA JUGA: Pelabuhan Labuan Bajo Disiapkan untuk Penumpang Wisata

Dia melihat ada 2 kemungkinan yang membuat harga barang tidak turun.

"(Kemungkinan) alternatifnya ada 2. Pertama, dibawa ke sini lalu diborong satu orang. Nah, satu orang itu dia pegang barang itu agar harga tetap. Alternatif kedua, dari Jakarta atau Surabaya sudah kerja sama. Yang rugi kita kan. Kita keluarin duit (untuk operasional tol laut) tapi harga tidak turun," ujar Budi.

"Ini saya belum memastikan apa yang terjadi. Kita akan klarifikasi di sini, apa ada monopoli di sini atau ada kongkalikong di Surabaya dan Jakarta," imbuhnya.

Menurut Budi, tol laut baru bisa berfungsi dengan baik bila persoalan diatasi.

Dia sudah meminta Pelindo dan pihak lainnya untuk menyelesaikannya.

Pasalnya, berdasarkan informasi dari masyarakat, jasa angkutan barang dengan tol laut lebih sering digunakan pengusaha.
Para pengusaha banyak membawa barang di luar kebutuhan masyarakat berupa sembilan bahan pokok (sembako).

Malah, sembako itu tergantikan dengan barang seperti semen, aspal atau barang elektronik.

Menurut Budi, praktik tersebut bisa jadi karena ada praktik pungutan liar.

Dia mengimbau kepada oknum tersebut, sebab sudah ada Tim Saber Pungli yang beroperasi secara diam-diam.

"Kita sudah tugaskan tim-tim tertutup. Jadi kalau ada yang ketangkep jangan menyesal. Kita sudah minta tim, sekarang jangan pungli lagi. Pungli ini penyakit masyarakat. Kita sudah kerja sama juga dengan pihak kepolisian. Masyarakat juga dapat melaporkan langsung dengan menghubingi 151. Sampaikan identitas yang benar. Dia orang mana. Insya Allah akah kita tindak lanjuti," katanya.

Di luar hal tersebut, Budi mengapresiasi operasional di Pelabuhan Waingapu.

Menurutnya fungsi pelabuhan sudah berjalan dengan baik.

"Saya tadi sudah bicara dengan Pak Bupati, KSOP dan dirjen. Kita memastikan fungsi-fungsi pelabuhan berjalan baik. Orang naik kapal dengan confidence, barang tepat waktu dan harganya bagus," tuturnya.

Dalam peninjauan kali ini, turut ikut dengan rombongan ialah Dirjen Perhubungan Laut Tonny Budiono, Direktur Kepelabuhanan Mauritz Sibarani, Dirut Pelindo III Orias Petrus Moedak, Ketua DPRD Sumba Timur Palulu P Ndima dan Dandim Sunda Timur Letkol Inf Elvin Tiomada Saragih. (flo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Dorong Perluasan Akses Digital


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler