Ada yang Coba-Coba Memecah Persatuan, Mahasiswa Harus Bergerak

Selasa, 22 November 2016 – 08:58 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Solidaritas Mahasiswa untuk NKRI menilai, kondisi bangsa saat ini tengah coba dipecah belah oleh oknum-oknum tertentu. 

Baik lewat rencana mengubah sistem negara, bentuk negara, hingga mengganti ideologi Pancasila dengan ideologi lain. 

BACA JUGA: KPK Bidik Mantan Petinggi Lippo Group?

"Kalau dicermati dari hari ke hari, akan sangat jelas terlihat bahwa pihak pihak itu menggunakan isu SARA yang menumpang dari momentum Pilkada DKI dengan menggalang aksi aksi massa, untuk memaksakan kehendaknya. Sekarang sudah semakin jelas, mengarah pada pemakzulan presiden," ujar Humas aksi Solidaritas Mahasiswa untuk NKRI Septian, dalam pesan elektronik yang diterima, Senin (21/11). 

Melihat kondisi yang ada, mahasiswa sebagai generasi pewaris bangsa kata Septian, tidak bisa tinggal diam. 

BACA JUGA: Dana Parpol Naik, Pengurus Harus Kelola Keuangan Lebih Baik

Apalagi di saat negara coba dihancurkan lewat cara mengadu doma rakyat maupun teror bom yang terjadi di mana mana.

"Mahasiswa harus bergerak dan menunjukan sikap serta keberpihakan pada NKRI dan Pancasila. Bergerak bersama rakyat melawan semua upaya adu domba," tutur Septian. 

BACA JUGA: MenpanRB Asman Abnur: Ayo Kalahkan Malaysia di Sektor Pariwisata!

Selain itu, mahasiswa kata Septian, juga merasa perlu menyerukan agar segenap elemen bangsa bersatu menjaga keutuhan NKRI. 

Antara lain dengan mempertahankan pemerintahan konstitusional yang dipilih langsung oleh rakyat.

"Jangan menggunakan isu SARA untuk kepentingan politik. Jangan meneror rakyat dengan demonstrasi anarkis untuk menebar ketakutan. Jangan intervensi proses hukum dengan gerakan massa," tutur Septian. 

Solidaritas Mahasiswa untuk NKRI, kata Septian, juga menyerukan agar seluruh mahasiswa Indonesia membuka posko-posko siaga di seluruh kampus yang ada, membuka pendaftaran relawan yang setia pada NKRI dan Pancasila. 

Serta, membuka pintu kampus untuk rakyat yang diteror dan diintimidasi.(gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ahok tak Diperlakukan seperti Permadi dan Arswendo, Ini Penjelasan Menag


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler