"Saya sudah bertemu dengan Asosiasi Persepatuan Indonesia dan pihak Adidas
BACA JUGA: Bebas Fiskal, Pajak Hilang Rp 400 M
Mereka janji tidak akan hengkang, tapi tidak bisa bekerja sama lagi Prima Inreksa," ujar Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Erman Suparno.Adidas sebelumnya diberitakan memutus order 500 ribu unit sepatu dari PT Prima Inreksa, salah satu perusahaan pemasoknya di Indonesia
BACA JUGA: Tetap Andalkan Emisi SBN
Sebagai gantinya, Adidas mengalihkan order ke salah satu perusahaan di SukabumiBACA JUGA: Daerah Protes Bagi Beban BBM
Departemen Perindustrian sebelumnya juga telah berupaya memfasilitasi penyelesaian masalah utang Prima Inreksa dengan kreditornya, antara lain PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI)Namun, permasalahan sulit diselesaikan karena pucuk manajemen perusahaan tidak lagi berada di Indonesia.
Permasalahan yang dihadapi Prima Inreksa dimulai tiga bulan lalu, saat perusahaan terbelit utangAkibatnya, arus pembayaran pada pemasok bahan baku serta pembayaran kredit ke perbankan terhentiJika perusahaan berhenti berproduksi dikhawatirkan terjadi pemutusan hubungan kerja kepada sekitar 6 ribu pekerjanya.
Karena itu, pemerintah akan membentuk tim khusus yang beranggotakan Depperin,Badan Koordinasi Penanaman Modal, dan asosiasi terkait guna mencari solusi terbaik bagi masalah ini(noe)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Reksadana Saham Masih Prospektif
Redaktur : Tim Redaksi