Adik Bomber Cirebon juga Siap 'Syahid'

Kamis, 21 April 2011 – 05:25 WIB

JAKARTA - Hasil pemeriksaan polisi terhadap keluarga bomber Masjid Ad-Dzikro Mapolres Cirebon Kota Muhammad Syarief berhasil menemukan fakta pentingAdiknya yang bernama Basuki bin Abdul Ghofur ternyata sudah direkrut kelompok teroris, bahkan sudah disiapkan menjadi pengebom bunuh diri

BACA JUGA: Busyro Tuding Pemerintah-DPR Amputasi Wewenang KPK



Basuki adalah adik Muhammad Syarif yang meledakkan dirinya sendiri dan mencederai 30 orang termasuk Kapolresta Cirebon AKBP Herukoco
Basuki "diamankan" Densus 88 sejak Jumat 15 April 2011 pukul 23.00, atau sekitar 11 jam setelah kejadian. 

Karena Basuki dinyatakan sebagai saksi, maka penyidik tidak perlu membuat surat perintah penangkapan

BACA JUGA: Hingga 2025 Jumlah Provinsi Maksimal 44

"Pemeriksaan belum selesai
Kalau ada bukti-bukti lain, bisa saja statusnya nanti berubah," ujar seorang penyidik antiteror pada Jawa Pos kemarin.

Polisi bahkan berencana memasukkan Basuki dalam program perlindungan saksi

BACA JUGA: Baca Eksepsi, Panda Pojokkan Pimpinan KPK

"Justru dia masuk dalam status perlindungan saksi yang diperbolehkan oleh KUHAP (kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana)," katanya

Basuki direkrut bersama Syarif di sebuah masjid di CirebonMereka didekati oleh seorang yang mengenalkan dirinya bernama Irfan Muhammad"Dari keterangan Basuki, ciri-ciri orangnya mirip dengan Sibgho," katanya.

Sibgho adalah DPO kasus pelatihan ala militer di Jalin Jantho, Aceh Besar, 2010 silamDia termasuk ring pertama DulmatinSibgho yang pernah memakai nama alias Mus"ab dan Kholil adalah seorang ustad ahli rukyah (mengusir jin dengan bacaan ayat) yang sempat buka praktek di Pamulang, Tangerang Selatan
     
Pada 2001, Sibgho bergabung dengan kelompok KOMPAK yang didirikan Abdullah Sonata di AmbonDia lantas dikirim ke Poso untuk menjadi instruktur disana selama empat tahunPada 2007, saat Densus 88 menggerebek Tanah Runtuh, pusat pelatihan kombatan, Sibgho lari keluar Poso

Jejak Sibgho terdeteksi lagi berdasar pengakuan Yudi Zulfahri (terpidana) alumni IPDN yang menjadi tour leader Dulmatin dalam membentuk kamp pelatihan di Aceh"Kalau benar yang disebut Basuki adalah Sibgho, berarti dia berhasil membuat sel baru," katanya

Perwira lulusan kursus anti teror di Manila ini menyebut, rangkaian bom yang ditemukan di rumah mertua Basuki di Trusmi Wetan, Plered, Cirebon identik dengan rangkaian yang digunakan Syarif untuk menyerang masjid Polres"Pembuatnya sama, atau setidaknya gurunya orang yang sama," katanya
     
Di rumah mertua Basuki ditemukan empat rangkaian bom"Satu diantaranya menggunakan sistem picu jarak jauh," katanya

Sibgho yang sekarang dilacak jejaknya itu diduga mendapatkan ilmu pelatihan merakit bom saat berada di Poso"Di sana itu kampnya banyak, dia mungkin sekali belajar dari Upik yang juga murid AzahariJadi, cucunya Azahari," katanya

Basuki juga mengakui, Syarif dan teman-temannya pernah berlatih ightiyalat (menyerang mendadak) di bumi perkemahan Telaga Pancar, Sindangwangi, Majalengka, Jawa Barat"Instrukturnya ya orang bernama Irfan tadi yang kita duga Shibgho," katanya

Di Mabes Polri, Kabareskrim Komjen Ito Sumardi menjelaskan penyidik masih berusaha menyimpulkan motif M Syarif melakukan serangan"Dia sudah meninggal dunia, jadi kita kumpulkan keterangan dari saksi-saksi," katanya

Ito mengakui cukup sulit mengungkap dalang di balik bom masjid Polresta Cirebon"Kita tidak bisa tergesa-gesa," katanya

Di bagian lain, Kapolda Metro Jaya Irjen Sutarman menyebut lima orang pelaku bom buku Maret 2011 lalu sudah terlacak jejaknya"Sekarang masih dibuntutiInsya Allah segera terungkap," katanya

Anggota Densus 88 Polda Metro Jaya yang dhubungi secara terpisah, menyebut lima orang itu terdeteksi berada di luar Jakarta"Tapi tidak jauhNaik motor sampai," ujarnya melalui pesan singkat(rdl)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kabupaten Bisa Pindah ke Provinsi Lain


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler