Adu Cerdik Dua Pelatih Terbaik

Selasa, 20 April 2010 – 13:37 WIB
TACTICIAN - Pelatih Inter Jose Mourinho bersama anak-anak asuhannya dalam latihan. Foto: UEFA.com.
MILAN - Bentrok Inter Milan melawan Barcelona menjadi ajang persaingan dua pelatih, Jose Mourinho dan Josep GuardiolaKeduanya saat ini disebut-sebut sebagai pelatih terbaik di era sepakbola modern

BACA JUGA: Tempuh Hampir 1.000 Km, Tepis Isu Kelelahan

Mourinho dijuluki The Special One, lantaran sukses membawa Chelsea merebut trofi Premier League dua musim beruntun
Sebelum ke Inggris, dia juga pernah membawa klub Portugal, FC Porto, menyabet gelar Liga Champions musim 2003/2004.

Di sisi lain, nama Guardiola meroket setelah membawa Barca memborong enam trofi musim lalu

BACA JUGA: Menuju Puncak Laga Para Jawara

Padahal, itu kali pertamanya dia menangani tim senior Barcelona
Musim ini, prestasi itu tidak bisa diulangnya, lantaran Barca sudah terlempar dari turnamen Copa del Rey

BACA JUGA: Sneijder Ingin Juara di Bernabeu

Namun, itu tidak mengurangi kredibilitasnya sebagai pelatih muda tersukses Barca.

Mourinho sendiri tidak sungkan untuk memuji Pep - panggilan akrab Guardiola - menjelang keduanya bentrok dinihari nanti"Saya sangat setuju kalau Joan Laporta melakukan hal yang benar saat memilih Guardiola, dan bukan sayaTidak diragukan lagi, dia memang pelatih terbaik Barcelona," papar Mourinho sebagaimana dikutip Goal.

"Guardiola bahkan bisa disebut pelatih terbaik di dunia, karena dia merebut semua gelar musim laluKalau saya memenangkan semua trofi, maka sayalah yang pantas disebut terbaikPelatih terbaik adalah yang bisa meraih paling banyak gelar," lanjut pria asal Portugal berusia 47 tahun tersebut.

Namun, gelar saja tidak cukup untuk menentukan siapa yang terbaik di antara merekaHead to head di Giuseppe Meazza nanti akan lebih efektif untuk melihat siapa yang paling cerdikSaat di Chelsea, Mourinho mempopulerkan skema 4-3-3 seperti yang diterapkan Guardiola saat ini di BarcaBedanya, dengan skema itu Mourinho lebih menekankan pada pertahananDi Inter, pola itu ditinggalkannyaDia lebih suka memainkan formasi 4-3-1-2 atau 4-2-3-1, dengan memanfaatkan lebar lapangan untuk menyerang lewat sayap.

Di sisi lain, Barcelona sangat nyaman menggunakan 4-3-3Skema itu membuat bola lebih mengalir, serta menyediakan suplai bola yang lancar buat trio penyerangDengan koleksi striker macam Zlatan Ibrahimovic, Lionel Messi dan Pedro Rodriguez, skema itu lebih menjanjikan banyak gol.

Guardiola sangat cerdik membuat modifikasi skuadDia tidak sungkan menempatkan defender tangguh macam Daniel Alvez sebagai penyerang sayap, atau Maxwell sebagai strikerDalam hal ini, jika tidak hati-hati membaca taktik Guardiola, Inter bisa kelabakan.

Memang, di fase grup lalu Inter hanya bisa menahan imbang Barca di kandang, lalu kalah waktu balas melawat ke Nou CampTapi Mourinho yakin, kali ini permainan timnya bakal berbeda.

"Kami sudah mengumpulkan lima kemenangan beruntun di Liga ChampionsRekor itu menunjukkan level Inter sekarangSecara mental, ini tim yang sangat berbeda jika dibandingkan dengan fase grup lalu," kata Mourinho pula kepada Sky Sports Italia.

"Dari segi teknis, kami lebih banyak beristirahatBarcelona punya keuntungan karena leg kedua digeber di kandang merekaTapi kami tahu bagaimana caranya bermain di dua legPemain sangat tenang dan konfiden saat ini," tegasnya(na/bas)

BACA ARTIKEL LAINNYA... UEFA Tak Revisi Jadwal Champions


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler