jpnn.com, SYDNEY - Tudingan bahwa Korea Utara (Korut) menghasilkan uang dari pasar gelap bukan isapan jempol. Chan Han Choi menjadi bukti nyata.
Pria 59 tahun itu ditangkap Sabtu lalu (16/12) di Sydney, Australia, karena menjadi agen ekonomi untuk Pyongyang.
BACA JUGA: Menyedihkan, Ribuan Anak Dilecehkan di Institusi Keagamaan
Choi menghasilkan jutaan dolar dari transaksi ilegal dan mengirimkan uang tersebut ke Korut.
Kemarin, Minggu (17/12) dia dijatuhi enam dakwaan terkait perannya menjadi perantara penjualan komponen misil dan keahlian dari Korut ke perusahaan internasional lain.
BACA JUGA: Coinbase Akan Luncurkan Koin Lain Sebagai Pilihan Investasi
Choi menjadi orang pertama yang didakwa melanggar undang-undang senjata pemusnah masal di Australia. Hukumannya maksimal 10 tahun penjara.
Polisi Federal Australia (AFP) mengungkapkan, Choi menggunakan komunikasi yang dienkripsi untuk menjual dan mendiskusikan suplai senjata pemusnah masal.
BACA JUGA: Agen Mata-mata Australia Luncurkan Tes Rekrutmen Publik
Pria berdarah Korea yang telah tinggal selama tiga dekade di Australia itu menjual perangkat lunak komputer yang berkaitan dengan misil balistik, komponen misil, dan juga transfer keahlian dari Korut ke lembaga-lembaga internasional.
Polisi tidak mengungkap nama-nama lembaga yang melakukan transaksi dengan Choi. ’’AFP menyatakan bahwa pria ini merupakan agen yang setia pada Korut dan dia yakin tindakannya adalah aksi cinta terhadap tanah airnya,’’ ujar Asisten Komisaris Polisi Federal Australia Neil Gaughan sebagaimana dilansir kantor berita Associated Press.
Choi diketahui melakukan kontak dengan para petinggi Korut. Tindakan Choi tentu saja melanggar sanksi PBB dan Australia terhadap Korut.
Choi juga menjual minyak dan batu permata ke beberapa pihak. Reuters mengungkap bahwa dia juga berusaha menjual batu bara dari Korut ke Vietnam dan Indonesia.
Gaughan juga memastikan bahwa pemerintah Indonesia dan Vietnam tidak terlibat dalam jual beli ilegal yang dilakukan Choi. Selain itu, barang-barang yang dijual Choi tidak masuk ke Australia.
Polisi mulai menyelidiki Choi setelah mendapatkan informasi dari lembaga internasional terkait masalah lainnya. Dia ditangkap setelah polisi menemukan cukup bukti.
Ada dua transaksi gagal yang dilakukannya. Jika transaksi itu berhasil, diperkirakan nilainya mencapai puluhan juta dolar. Tidak disebut dengan pasti transaksi apa yang gagal itu.
’’Penyelidikan masih berlangsung dan dakwaan-dakwaan lainnya bisa dijatuhkan terhadap Choi,’’ tegas Gaughan.
Tindakan Choi langsung membuat Perdana Menteri (PM) Australia Malcolm Turnbull berang. Dia menegaskan bahwa Korut adalah negara yang berbahaya, tidak bertanggung jawab, dan mengancam perdamaian.
Mereka berdiri dengan melanggar sanksi PBB dengan menjual senjata, narkoba, dan terlibat dalam kejahatan siber.
’’Penting bagi semua negara untuk bekerja sama dalam menerapkan sanksi karena semakin banyak tekanan ekonomi pada Korut, semakin cepat negara itu kembali rasional,’’ tegas Turnbull. (sha/c17/ttg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bangun Power Bank Raksasa, Pasok Listrik ke 30 ribu Rumah
Redaktur & Reporter : Adil