jpnn.com - SEORANG tenaga kerja wanita (TKW) di Malaysia, bernama Agnes ditemukan meninggal dengan keadaan mengenaskan. Agnes meninggal dengan luka gorokan di leher. Pihak kepolisian memperkirakan Agnes bunuh diri usai membunuh dua anak majikannya.
Kedua anak majikannya ditemukan dalam kondisi yang sama dengan Agnes. Koay Jia Hong, 5 tahun, dan adiknya, Melvin Selvan Joseph, 18 bulan meninggal dengan leher tergorok. Ketiganya ditemukan di rumah majikan Agnes di perumahan Taman Sri Putra, Sungai Buloh, Selangor, Malaysia, Selasa lalu (25/02).
BACA JUGA: Mahfud Anggap Pengakuan Akil Perkuat Dakwaan KPK
Pihak KBRI Kuala Lumpur pun telah menerjunkan tim secara langsung untuk memperoleh keterangan lebih dalam terkait kasus ini. Dalam penelusuran tersebut, ada keganjilan yang ditemukan oleh tim penyidik. Pasalnya, dari keterangan keluarga majikan Agnes, selama bekerja 1,5 tahun pada mereka, Agnes tidak pernah bermasalah. Agnes pun dikatakan sangat dekat dengan kedua anak majikannya itu.
Hal ini kemudian dugaan bahwa kejadian ini bukan merupakan bunuh diri usai membunuh anak majikan. Ada pihak lain yang melakukan serangkaian tindakan pembunuhan ini. sayangnya dugaan tersebut langsung ditepis oleh pihak kepolisian Malaysia. sebab, polisi tidak menemukan force entry . "Tapi KBRI minta agar kemungkinan adanya pihak lain tetap dibuka mengingat keluarga sendiri yang katakana hubungan TKI dengan anak-anaknya sangat dekat," ujar Koordinator Konsuler KBRI KL, Dino Nurwahyudin kemarin.
BACA JUGA: Adik Tiri Atut Tersangka Dugaan Korupsi Proyek Sodetan
Selain itu, lanjut Dino, jika memang yang bersangkutan yang membunuh pasti ada motif sangat kuat. Terlebih, cara membunuh yang dilakukan Agnes yang terbilang cukup kejam. "Pastilah dilakukan orang yang tak dalam kondisi normal," tuturnya.
Meski telah melakukan penyelidikan lebih lanjut, hingga kini pihak KBRI KL tidak memiliki data lengkap Agnes. KBRI tidak mengetahui nama lengkap maupun asal perempuan itu. Nama Agnes pun hanya diperoleh dari pihak majikan. Menurut Dino, hal itu dikarenakan tidak ditemukan selembar dokumen apapun terkait Agnes.sehingga KBRI dan polisi kesulitan untuk memperoleh identitas lengkapnya.
BACA JUGA: UU MD3 Baru Untuk Perkuat Parlemen
"Soal identitas masih belum jelas karena tidak ada dokumen apapun. Tapi polisi memperoleh hape TKI. Dari hape tersebut diharapkan ada info baru," katanya. Lanjutnya, pihak KBRI akan terus mengawal kasus ini. KBRI akan memastikan polisi terus mengsut kasus ini hingga benar-benar jelas. (mia)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Caleg Rajin ke Bawah Bisa Tekan Biaya Pemilu
Redaktur : Tim Redaksi