Ahli Saraf Ragukan Nunun Sakit Lupa

Selasa, 13 Desember 2011 – 07:36 WIB

JAKARTA - Penangkapan Nunun Nurbaeti di Thailand dengan kondisi mengalami gangguan fungsi saraf dementia alzheimer terus menjadi perdebatanTidak terkecuali di kalangan ahli saraf sendiri

BACA JUGA: Pacaran, Anggie Yakin Tak Melanggar Hukum

Menurut sebagian ahli saraf, tidak mungkin penderita gangguan ini bisa melancong ke luar negeri sendirian.

Di antara ahli saraf yang mengulas gangguan dementia alzheimer adalah Wakil Sekretaris Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (Perdossi) Indonesia Cabang Jakarta dr M
Kurniawan SpS

BACA JUGA: Ternyata Adang Biasa Temani Nunun di Bangkok

Sebagai pembuka, dia mengatakan jika dementia (penyakit lupa) adalah jenis penyakit yang menyerang saraf
Sedangkan alzheimer adalah penyababnya.

Di hubungi kemarin (12/12) Kurniawan menjelaskan, dementia sendiri bisa disebabkan karena stroke atau juga karena serangan HIV

BACA JUGA: Syamsul Arifin Tunggu Salinan Putusan

Menurutnya, dementia yang disebabkan karena stroke bisa dideteksi dengan MRI (magnetic resonance imaging) di bagian kepalaSedangkan kepastian dementia yang dipicu serangan HIV, bisa dilakukan dengan tes darah"Jika hasil MRI dan tes darah dinyatakan negatif, maka disebut dementia alzheimer," kata diaPenyakit inilah  yang konon disebut menyerang Nunun.

Kurniawan lantas mengatakan gejala dementia alzheimer adalah pasien mengalami gangguan pada fungsi kognitifDia menyebutkan, dalam bekerja sehari-hari fungsi kognitif ini memiliki lima domain yang berbeda-beda tugasDomain ini adalah, atensi dan kosentrasi untuk memusatkan perhatian, domain bahasa, domain memori atau daya ingat, domain visuopatial yaitu kemampuan mengingat tempat, meletakkan benda, dan jalanDomain terakhir adalah fungsi eksekutif, yaitu fungsi memutuskan sesuatu, logika, dan berhitung.

Nah, gangguan fungsi saraf dementia alzheimer muncul ketika seorang pasien mengqlami serangan gangguan saraf pada domain memori secara dominan dan ditambah satu lagi serangan tambahan di domain lainnya"Kalau hanya serangan domain memori saja belum cukupHarus ada serangan di domain lainnya," tandas Kurniawan.

Dari gangguan-gangguan domain fungsi kognitif tadi, tutur Kurniawan, seorang pasien dementia alzheimer akan mengalami hambatan dalam melakukan aktivitas rutin atau harian"Pasien bisa sampai lupa mengurus diri sendiri," katanyaMulai dari lupa mandi, lupa makan, lupa tidur, lupa mencuci baju, dan sebagainyaSelain itu, pasien ini juga bakal mengalami hambatan sosialisasiMisalnya bekerja atau berbelanja.

Dengan keterangan ini dan dibandingkan dengan foto Nunun sedang asik berbelanja yang ramai beberapa waktu lalu, membuat masyarakat semakin ragu jika istri dari mantan wakapolri Adang Daradjatun itu mengalami sakit dementia alzheimer"Tidak mungkin penderita ini bisa plesiran apalagi sendirian," aku dokter di RSCM sekaligus dosen di Fakultas Kesehatan UI itu.

Dia sendiri memiliki pengalaman mengatasi puluhan pasien dementia alzheimer yang di rawat di RSCMDari pengalaman tadi Kurniawan mengatakan, pasien dalam kondisi serangan dementia alzheimer ringan saja harus diantar ke rumah sakitMereka tidak bisa mengendari mobil sendiri.

Kurniawan juga mengatakan, pada kasus penyakit lupa yang dialami Nunun ini KPK membentuk tim dokter yang terdiri dari ahli saraf dan psikiaterDengan bantuan dua ahli ini, KPK bisa mengetahui penyakit lupa yang dialami Nunun ini adalah lupa-lupaan, atau benar-benar lupa

Sebab, jika mengandalkan ahli saraf saja ganguan dementia alzheimer ini tidak bisa dideteksi dengan peralatan medis secanggih apapun"Jika memang dipaksakan, gangguan ini baru bisa diketahui ketika pasien meninggal, lalu otaknya dibelah," tuturnya.

Penyakit dementia alzheimer sendiri, sampai sekarang belum ditemukan obat penyebuhannyaKurniawan mengatakan, yang dilakukan selama ini ketika menanganani pasien dementia alzheimer adalah menunda supaya penyakit tidak semakin akut atau berat.

Pada intinya, Kurniawan mengingatkan publik jika gangguan ini berbeda dengan amnesia atau hilang ingatanDia mengatakan, jika amnesia yang diserang hanya domain memoriDan tidak ada serangan di domain fungsi kognitif lainnya(wan/agm)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Adang Tuding Miranda Goeltom Terlibat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler