Keterangan mengenai tebusan yang dimintakan kepada para pemilik kapal berawak pelaut-pelaut Rusia itu disampaikan oleh pihak kepolisian Finlandia
BACA JUGA: Khomeini Tunjuk Kepala Yudisial Baru
Namun, belum dipastikan apakah tuntutan tebusan tersebut otentik atau tidakBelum lama sebelumnya, misteri menghilangnya kapal berbendera Malta tersebut juga telah bertambah, dengan adanya pengakuan soal tertangkapnya sinyal kapal itu di lepas pantai Prancis
BACA JUGA: Senator AS Temui Pemimpin Myanmar
Sovfrakht, salah sebuah situs maritim Rusia, menyebutkan bahwa sinyal terdeteksi sekitar pukul 08.30, Sabtu (15/8) waktu setempat, tepatnya di sekitar Bay of BiscayArctic Sea sebenarnya dijadwalkan tiba di Algeria pada tanggal 4 Agustus lalu, dengan membawa kargo berupa kayu seharga sekitar 1 juta poundsterling
BACA JUGA: Dua Kelompok Bentrok soal UU Pendidikan
Keberadaannya kemudian mulai tak jelas, setelah catatan terakhir posisinya berada di laut sebelah utara Prancis pada 30 Juli, usai melintasi kawasan Channel pada 28 Juli.Sebelumnya lagi, para kru kapal tersebut sempat membuat laporan bahwa pada tanggal 24 Juli mereka dihentikan dan 'dikunjungi' oleh sekitar selusin orang bertopeng, di kawasan perairan SwediaPara 'tamu tak diundang' itu kemudian disebutkan kabur, setelah sempat mengikat dan memukuli awak kapal sambil menanyai soal obat-obatan terlarang.
Yang jelas, banyak spekulasi masih beredar soal keberadaan kapal iniRumor mengenai 'nasib' kapal ini memang telah berkembang, mulai dari ulah bajak laut hingga terkait soal perselisihan dagangKomisi (Perdagangan) Eropa sendiri dua hari lalu mengeluarkan pernyataan bahwa ada kemungkinan Arctic Sea kembali diserang dan dikuasai untuk kedua kalinya, di daerah lepas pantai Portugis(ito/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 2.000 Warga California Segera Dievakuasi
Redaktur : Tim Redaksi