jpnn.com - JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama sepatutnya menganggap serius hasil survei LSI Denny JA yang dirilis beberapa waktu lalu.
Pasalnya, survei tersebut menunjukkan bahwa elektabilitasnya tengah dalam tren negatif sejak Juli lalu.
BACA JUGA: Nusron: Tak Satu pun Rangkaian Kalimat Ahok Menistakan Alquran
Pengamat politik Heri Budianto mengatakan, jika tren itu terus bertahan, Ahok dipastikan keok pada Pilkada DKI Jakarta 2017.
"Sekarang yang belum menentukan pilihan ada sekitar 23-28 persen. Nah itu besar. Jadi, justru kalau tren (Ahok) menurun, maka sisa 28 persen itu akan diraih sama calon pasangan lainnya. Karena figur menguat, makin hari makin menguat. Ini lampu kuning bagi petahana dan bisa kalah," ujar Heri, Kamis (6/10).
BACA JUGA: Pak Ahok, Tolong Simak Nasihat Pengamat Komunikasi Politik Ini
Selain itu, dengan sudah adanya calon gubernur yang resmi mendaftar, membuat masyarakat yang ragu untuk memilih jadi dapat menentukan pilihannya.
Hal ini dinilai jadi salah satu faktor menurunnya elektabilitas Ahok.
BACA JUGA: Pilkada Belum Dimulai, Golkar Sudah Ditinggal Pergi Ketua DPD
"Sehingga dengan adanya polarisasi pemilih, otomatis Ahok terdegradasi atau penurunan suara. Karena sudah ketahuan siapa pasangan dengan siapa, itu salah satu faktor elektabilitas Ahok makin hari makin menurun. Karena pemilih yang belum menentukan pilihan, dia kemudian sudah menentukan pilihan ketika ada calon yang pasti," papar dia.
Oleh karena itu, Heri menilai, kedua pasangan calon lainnya yang diusung pada Pilgub DKI 2017 merupakan antitesa dari figur Ahok.
"Sehingga masyarakat DKI punya harapan baru terhadap pemimpin ke depan. Ditambah lagi selama ini perilaku Ahok itu juga tidak berubah, tetap menimbulkan gaya komunikasi politik yang kasar," tukas dia. (wok/dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sandiaga Bakal Tegur Pendukung yang Kampanye SARA
Redaktur : Tim Redaksi