RIO DE JANEIRO - Tragedi kecelakaan kembali menerpa dunia penerbanganPesawat Air France, yang membawa 228 orang, termasuk 12 awak, hilang di Lautan Atlantik dini hari kemarin (1/6) dalam penerbangan dari Rio de Janeiro, Brazil, menuju Paris, Prancis.
Pesawat dengan nomor penerbangan AF 447 itu diduga jatuh ke laut setelah mengalami turbulensi kuat
BACA JUGA: General Motors Resmi Bangkrut
Hingga tadi malam, regu pencari dikerahkan ke lokasi untuk menemukan pesawatBACA JUGA: Hamas-Fatah Bentrok, Enam Tewas
Belum diketahui lokasi jatuhnya pesawat.Menteri Senior Prancis Jean-Louis Borloo menolak pesawat dibajak
BACA JUGA: GM Stop Produksi Hummer-Pontiac
Tapi, kami masih belum tahu apa yang terjadi," katanya kepada radio France Info.Direktur Komunikasi Air France Fracois Brouse memperkirakan pesawat terkena petir dan mengalami gangguan listrik"Saat itu pesawat terbang di tengah badai dan mengalami turbulensi hebat di atas Lautan Atlantik," ujarnya.
Menurut Air France, sistem pesawat mengirimkan pesan error secara otomatis pukul 02.14 GMT (pukul 09.14 WIB) yang melaporkan gangguan elektronik selama penerbangan.
Pesawat meninggalkan Rio de Janeiro Minggu malam pukul 19.00 atau pukul 22.00 GMT (Senin pukul 05.00 WIB) dan direncanakan mendarat di Bandara Charles de Gaulle, Paris, pukul 11.15 Senin (pukul 16.15 WIB)Tapi, pesawat hilang dari radar sekitar pukul 01.30 kemarin (pukul 08.30 WIB) atau sekitar 3,5 jam setelah terbang.
"Tragedi ini mengagetkanKami sempat memiliki harapanTapi, saat ini kecil kemungkinan pesawat selamat," tutur Borloo.
Dari 216 penumpang pesawat, 126 di antaranya priaLantas, 82 penumpang wanita, tujuh anak-anak, dan seorang bayiBelum diungkapkan negara asal atau kewarganegaraan para penumpangTapi, lima di antaranya dipastikan berasal dari Italia.
Penerbangan Rio-Paris sejauh 9.145 km (5.282 mil) diperkirakan memakan waktu 10 jam 20 menitHampir seluruh waktu penerbangan dihabiskan di atas Lautan AtlantikKarena itu, AU Brazil mengirim pesawat militernya untuk mencari di perairan sebelah timur Pulau Fernando de Noronha, sekitar 2.400 km timur laut Rio de Janeiro.
Berdasar laporan, pilot pesawat terus melakukan kontak dengan menara kontrol udara ketika berada di atas AtlantikMellaui radio, pilot dilaporkan terus menjelaskan posisi pesawat setiap 20-30 menitTapi, radar hanya menangkap pesawat dalam bentuk garis.
"Segala hal yang berada di sisi lain cakrawala tak bias terpantau radarJadi, begitu Anda jatuh sekitar 200-300 mil dari pantai, radar tak bias melihat lagi," tutur David Learmount dari Flight International.
Air France menyebut, anggota keluarga maupun kerabat korban yang menjadi penumpang pesawat saat ini ditempatkan di ruang khusus di Bandara Charles de Gaulle, ParisOtoritas bandara membuat pusat pemantauan musibahSedangkan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy juga telah diberitahu soal musibah tersebut.
Musibah kecelakaan pesawat Air France terakhir kali terjadi pada Juli 2000Saat itu salah satu pesawat supersonic Concorde maskapai Prancis tersebut jatuh setelah lepas landas dari Bandara Charles de Gaulle, Paris, dalam penerbangan menuju New York, ASSebanyak 109 orang tewas, termasuk empat orang di darat(AFP/AP/RTR/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mal di Selangor Ambruk, Empat TKI Tewas
Redaktur : Tim Redaksi