General Motors Resmi Bangkrut

Selasa, 02 Juni 2009 – 07:08 WIB
Foto : AP

NEW YORK - Roda perusahaan otomotif Amerika (AS) General Motors (GM) akhirnya berhenti berputarSetelah menggelinding lebih dari 100 tahun, produsen mobil terbesar kedua di dunia itu menyatakan diri bangkrut

BACA JUGA: Hamas-Fatah Bentrok, Enam Tewas

Senin pagi waktu AS (tadi malam waktu Indonesia), ikon industri AS tersebut mendaftarkan proteksi kepailitan yang lazim disebut Chapter 11 di pengadilan New York.
     
"Ini memang menyakitkan
Tapi, itulah opsi terbaik dari sejumlah pilihan yang ada," tutur Senator Michigan Carl Levin seperti dikutip AP

BACA JUGA: GM Stop Produksi Hummer-Pontiac

"Ini adalah sejarah, lahirnya kembali General Motors," imbuhnya
Sebelumnya, GM selalu selamat ketika  menghadapi sejumlah rintangan

BACA JUGA: Mal di Selangor Ambruk, Empat TKI Tewas

Berdiri sejak 1908, GM berhasil melewati Perang Dunia I, depresi besar, dan Perang Dunia IITapi, GM akhirnya runtuh setelah dihantam krisis finansial global.
   
Kebangkrutan GM itu peristiwa terbesar keempat dalam sejarah perekonomian ASTapi, dalam industri manufaktur, kebangkrutan GM adalah yang paling besar dan paling kompleksSaat ini, GM terlilit utang USD 172,81 miliar (sekitar Rp 1.728 triliun) dengan total aset USD 82,29 miliar (sekitar Rp 820 triliun).
     
Dengan menggunakan Chapter 11, perusahaan yang bangkrut dapat melakukan restrukturisasi tanpa khawatir asetnya disita kreditor dan pemasokPerusahaan pun memperoleh kesempatan mendapatkan pinjaman baruDalam skema yang disusun Presiden Barack Obama, Pemerintah AS bakal menyuntikkan dana segar USD 30 miliar untuk operasiJumlah itu tidak termasuk USD 20 miliar yang dikucurkan sejak awal tahun ini
     
Pemerintah Kanada komit menyuntikkan USD 9,5 miliarSelama restrukturisasi, aset-aset busuk GM bakal dikelompokkan dan dilikuidasi hingga diperoleh angka kerugian minimalAset yang masih sehat disatukan dalam GM baru yang menguntungkan.
     
Albert Koch bakal bertindak sebagai chief restructuring officerDia sebelumnya sukses merestrukturisasi perusahaan ritel Kmart CorpDalam perusahaan baru itu, Depkeu AS memegang 60 persen saham, Kanada 12,5 persen, serikat pekerja 17,5 persen, dan kreditor obligasi 10 persen plus opsi untuk membeli lagi di harga rendah sebanyak 15 persenPemegang saham lama dipastikan bakal kehilangan segalanya.
     
Nanti GM hanya mempertahankan empat merekYakni Chevrolet, Cadillac, Buick, dan GMCProduksi Hummer, Pontiac, Saab, serta Saturn distop dan ditawarkan ke produsen lainGM diprediksi butuh waktu 60?90 hari untuk restrukturisasi, setelah itu menjelma sebagai perusahaan baru.
     
Tepat 32 hari lalu, produsen otomotif terbesar ketiga di AS, Chrysler, juga mengajukan proteksi kepailitanTapi, karena lingkup usahanya lebih kecil, Chrysler diperkirakan cuma butuh waktu 30?60 hari untuk lahir kembaliPerusahaan otomotif Italia, Fiat, sudah berminat membeli 35 persenPemerintah AS dan Kanada hanya mendapatkan porsi kecil.

Akibat Kurang Peka
   
Terrence Guay, profesor bisnis dari Penn State, menyatakan bahwa ambruknya GM adalah akibat kurang pekanya manajemen menghadapi tantangan zamanMenurut dia, problem dalam tubuh GM muncul sejak 30 tahun terakhir"Mereka tetap beranggapan orang Amerika pasti membeli mobil buatan AmerikaItu ternyata keliruMereka juga memandang enteng kompetitor seperti Toyota atau Honda," tutur Terrence Guay seperti dilansir AFP.
     
Selain itu, GM lamban dalam melihat tren di pasarKetika konsumen AS lebih suka membeli mobil yang efisien dan irit bahan bakar seiring dengan melambungnya harga energi, respons GM lambanGM justru tetap getol memproduksi mobil bermesin besar yang haus bahan bakar"Ketika produsen Jepang memproduksi mobil irit, bahkan untuk kelas SUV, GM selalu lambat mengikuti," tambahnya.
   
Dari Bursa Efek New York (NYSE), bangkrutnya GM justru memberikan sentimen positif di lantai bursaTadi malam indeks Dow Jones langsung melesat 2,39 persen (203,27    poin) ke level 8.703,60Investor melihat restrukturisasi GM sebagai isyarat krisis telah berakhir dan perekonomian kembali membaik"Kepercayaan investor bahwa resesi telah berakhir kian kuat," tutur Michael Darda, chief economist MKM Partners LLC(AP/AFP/oki)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 20 Ribu Sipil Tewas dalam Perang Final di Srilanka


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler