Air Makam hanya Fenomena Alam

Kamis, 08 Juli 2010 – 11:16 WIB
JAKARTA - Tim investigasi Pemprov DKI atas mata air di lokasi makam Habib Abdurrahman bin Abdullah Al Habsyi, di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, mulai bekerjaMelalui Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi DKI, diketahui bahwa air itu muncul dari aliran air tanah

BACA JUGA: Parpol Ancam Recall Anggotanya

BPLHD akan memberikan pemahaman kepada warga sekitar lokasi Makam Mbah Ali Kwitang
Sebab, peristiwa itu hanya sekedar fenomena alam biasa

BACA JUGA: Rp 20 Miliar untuk Tambal Lobang Jalan



Demikian diungkapkan Kepala Bidang Penegakan Hukum BPLHD, Ridwan Pandjaitan, kemarin
Menurut dia, air yang keluar di sekitar makam itu bukan keluar dengan sendirinya

BACA JUGA: Operator Mandul, Foke Bikin Satgas Air

Apalagi di sekitar makam tengah ada pekerjaan penggalian untuk konstruksi bangunan“Air yang keluar tidak ada kaitannya dengan makamApalagi disebut-sebut sebagai air keramat,” tuturnya.

Ridwan menambahkan, air tanah yang muncul di sekitar makam sifatnya hanya kasuistikTerkait pemanfaatan air tanah, berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 10 tahun 1998 tentang Pemanfaatan Air Tanah, warga hanya diizinkan mengambil air tanah sepanjang kebutuhan air di daerah itu tidak dilayani oleh Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya

”Kalau sudah dilayani harus ditutupApalagi di situ akan ada pembangunan,” tambah diaDalam waktu dekat, sosialisasi akan dilakukan kepada warga sekitar dan ahli waris makamSehingga air itu tidak perlu dikeramatkan, seperti yang dilakukan oleh warga saat iniRidwan juga menyambut baik inisiatif ahli waris yang meminta warga agar air tersebut tidak dikramatkan.

Sementara Sekretaris Bahtsaul Masail Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU), KH Kholil Nafis, meminta kepada warga agar tidak mengkramatkan air tersebutKendatipun air muncul di sekitar makam Wali AllahSebab air merupakan pemberian Allah SWTAir juga bukan berasal dari orang yang sudah meninggal dunia"Orang yang sudah meninggal dunia tidak punya kekuatan apapun di bumi, meskipun dia adalah Wali Allah,” tandas Kholil yang juga mantan Sekretaris MUI DKI itu

Adanya aktivitas warga yang banyak mengambil air tersebut, kata dia, lantaran kurang pemahaman agamaOleh karena itu, Kholil telah meminta pengurus NU di sekitar makam agar bekerjasama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk memberikan pemahaman kepada warga(rul)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Derry Dituduh Palsukan KTP Dukungan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler