jpnn.com, SURABAYA - Warga Surabaya belum sepenuhnya merasakan aliran air PDAM. Salah satunya, warga RW 7 Wonosari Wetan Baru, Wonokusumo, Semampir.
Mereka harus bersabar menunggu aliran air yang hanya datang dini hari.
BACA JUGA: Janji, Semua Rumah Harus Dialiri PDAM
Mu'arief, wakil RW 7 Kelurahan Wonokusumo, menyatakan bahwa aliran air PDAM tidak merata.
Di sisi barat Jalan Wonosari Wetan Baru, aliran air PDAM lancar. Namun, di sisi timur jalan, air tidak mau mengalir.
BACA JUGA: PDAM Janji Tak Ada Lagi Kekurangan Air
''Wonosari Lor dan Wonosari Wetan sisi barat air hidup 24 jam. Padahal, jarak dengan sisi timur hanya sekitar 1,5 meter,'' ujarnya.
Pihaknya tidak mengetahui mengapa air tidak mengalir. ''Mungkin, jalur pipanya beda,'' tuturnya.
BACA JUGA: Bikin Pusing, Distribusi Air PDAM Belum Merata
Padahal, warga yang terdampak akibat air yang tidak mengalir cukup banyak. Arief, sapaannya, menyebut ada 15 RT dari total 22 RT di RW 7 yang tidak teraliri air PDAM.
Jumlah warga di tiap RT berbeda-beda. ''Ada yang 60 KK, 80 KK, juga ada yang 100 KK,'' tambahnya.
Kondisi itu sudah dirasakan warga cukup lama. Setidaknya sejak 2016. Sebenarnya, lanjut Humas RW 7 Imam Hambali, ada air yang mengalir.
Namun, alirannya hanya datang pukul 02.00. Itu pun hanya sebentar. ''Sekitar 30 menit sampai satu jam,'' katanya.
Meski begitu, kualitas air yang mengalir dini hari tersebut kerap tidak bagus. Selain alirannya tidak deras, airnya tidak jernih.
Otomatis, warga membeli air jeriken untuk kebutuhan sehari-hari. Satu geledek berisi 10 jeriken masing-masing berkapasitas 25 liter. Harganya Rp 25 ribu.
Yang disesalkan warga, tambah Arief, meski air tidak lancar, warga tetap dikenai tarif. Sekitar Rp 10 ribu-Rp 20 ribu per bulan.
''Kalau tidak bayar selama tiga bulan, kena denda. Bahkan bisa dicabut,'' ucapnya.
Pihaknya juga telah mengomunikasikan persoalan tersebut kepada pihak-pihak terkait.
Termasuk DPRD Surabaya maupun PDAM Surya Sembada melalui customer service.
Namun, hingga kini belum ada tindak lanjut yang jelas dari institusi terkait.
Ketika dikonfirmasi, Humas PDAM Surya Sembada Surabaya Agus Subagyo mengatakan telah berkoordinasi dengan pihak internal. Terkait keluhan warga, dia menyebut tengah dicarikan jalan keluar.
''Jadi, tim akan survei, akan dicek lagi. Ini juga supaya tidak terjadi kecemburuan sosial dengan warga yang lain,'' paparnya.
Menurut dia, tim yang menangani sistem distribusi akan turun ke lapangan untuk melakukan pengecekan. (puj/c15/tia/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Terpaksa Mandikan Jenazah dengan Air Hujan
Redaktur & Reporter : Natalia