Akbar 'Ngaku' Sudah Siap Jadi Wapres

Selasa, 21 April 2009 – 18:02 WIB
JAKARTA – Mantan Ketua Umum DPP Partai Golongan Karya (Golkar) DR Ir H Akbar Tandjung mengaku dirinya dalam kondisi siap untuk menjadi calon wakil presiden dari Partai Golkar mendampingi incumbent Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dari Partai Demokrat.

“Secara pisik dan mental serta pemikiran, saya menyatakan dalam kondisi siap menjadi calon wakil presiden dari Partai Golkar mendampingi incumbent Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dari Partai Demokrat,” kata Akbar Tandjung, di Akbar Tandjung Institute, Jakarta, Selasa (21/4)Jika dipercaya jadi wakil presiden, lanjut mantan Mensesneg itu, Akbar akan sepenuhnya membantu tugas-tugas presiden baik sebagai kepala negara maupun pemerintahan

BACA JUGA: Mardiyanto Juga Nikmati Upah Pungut?

“Soal bagaimana Partai Golkar ke depan, itu urusan pengurus Golkar
Saya tidak akan masuk ke jajaran struktural DPP Golkar,” janjinya.

Akbar Tandjung kembali mengungkit cerita lama soal proses tersingkir mantan Ketua DPR itu dari posisi Ketua Umum DPP Golkar saat berlangsungnya suksesi kepemimpinan Golkar di Bali.“Saya dikalahkan dengan cara-cara yang tidak normal

BACA JUGA: Mubarok Tuding JK Tak Dukung Kerja SBY

Tapi saya tetap bisa menerima hal tersebut karena saya tidak menginginkan terjadinya konflik di tubuh Golkar yang bersumber dari diri saya,” tegas Doktor ilmu politik  UGM itu.

Menjawab pertanyaan pers soal agenda yang akan dijalankannya jika kelak jadi wakil presiden, dia menegaskan dimana pun negara demokrasi di dunia, yang namanya wakil presiden itu memang tidak boleh ada agenda.

“Wapres tidak boleh punya agenda sendiri
Agenda wapres ada di presiden karena konstitusi menegaskan wapres itu adalah pembantu presiden

BACA JUGA: Pengacara Kelompok Palembang Kecewa

Untuk itu, wapres harus bekerja untuk kepentingan presiden dalam melaksanakan tugas-tugas konstitusinya,” ujar Akbar TandjungSementara itu pengamat politik lulusan The Ohio State University, Yohanes Sulaiman PhD, menilai Partai Golkar akan menuai dampak negatif jika ketua umumnya Jusuf Kalla yang semula sudah mendeklarasikan dirinya sebagai capres lalu berbelok mengambil posisi sebagai cawapres mendampingi SBY.

“Selain kembali menjilad ludahnya sendiri, kehadiran Jusuf Kalla mendampingi incumbent Susilo Bambang Yudhoyono dipastikan tidak akan mendatangkan rasa aman dan nyaman bagi calon presiden yang diusung Partai Demokrat itu,” kata Yohanes Sulaiman.Dia juga menilai kekalahan Golkar dalam pemilu legislatif 2009 lalu merupakan bukti kongrit bahwa Golkar telah gagal dalam memberikan keyakinan kepada rakyatUntuk itu, Golkar harus kembali ke akar rumput dan berupaya sungguh-sungguh membangun keyakinan masyarakat tanpa menggunakan kekuasaan(fas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Divonis 5 Tahun Karena Bantu Kelompok Palembang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler