JAKARTA - Mantan Ketua Umum Partai Golkar Akbar Tandjung mempertanyakan proses pengambilan keputusan Rapimnas Golkar pada 26 Oktober 2011 lalu yang menetapkan Aburizal Bakrie sebagai bakal calon (balon) presiden (capres) Golkar pada Pilpres 2014Menurut Akbar, keputusan itu sama sekali tanpa pembahasan dan langsung diputuskan
BACA JUGA: PAN Tak Ingin Wa Ode jadi Korban Politik
“Dari segi formal, hal itu sudah sesuai
Akbar membandingkan penetapan calon kepala daerah dari Golkar saja dilakukan melalui penjaringan, pendaftaran, bahkan survei
BACA JUGA: Golkar Total Usung Interpelasi Pengetatan Remisi
Sayangnya untuk Capres yang bobotnya lebih tinggi justru dilakukan secara langsungMenurut mantan Ketua DPR itu, langkah yang pernah dilakukannya dengan menggelar konvensi jauh lebih baik dan demokratis
BACA JUGA: Jelang Pilgub, Dialog Bersama Tokoh Dianggarkan Rp 3,5 M
"Dengan konvensi, capres yang dihasilkan akan menjadi capres yang terbaikKenapa harus takut konvensi?" tanya Akbar.Namun Akbar tak konvensi dijadikan kambing hitam jika capres yang dihasilkan ternyata kalah di Pilpres, sebagaimana saat Golkar mengusung Wiranto pada Pilres 2004Menurutnya, konvensinya tidak salahtetapi karena figur Wiranto yang memang kalah populer dibanding SBY.
Meskipun demikian Akbar menegaskan, keputusan rapim harus tetap dipatuhi oleh seluruh kader Golkar dan mendukung siapapun capres yang diputuskan oleh Rapim”Saya kira secara resmi hal itu kembali akan diproses dalam rapimnas di akhir tahun 2012 atau rapimnas khusus di awal tahun 2012,” pungkasnya(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Camat Rame-rame ke MK, Hakim Heran
Redaktur : Tim Redaksi