jpnn.com, MEDAN - AKBP Achiruddin Hasibuan dipecat dari anggota Polri.
Anggota Polda Sumatera Utara itu terbukti melanggar kode etik Polri terkait perilaku yang hanya membiarkan anaknya yang telah menjadi tersangka melakukan penganiayaan terhadap korban Ken Admiral.
BACA JUGA: AKBP Achiruddin Hasibuan Diduga Terima Gratifikasi
"Seharusnya bisa menyelesaikan dan mampu melerai kejadian tersebut. Tetapi, dari fakta pada pemeriksaan sidang kode etik hanya melihat, tidak dilakukan apa yang seharusnya dan sepantasnya dilakukan," ucap Kapolda Sumut Irjen Panca Putra Simanjuntak di Medan, Selasa malam.
Berdasarkan pertimbangan itu, Kapolda mengatakan Propam Polda Sumut memutuskan bahwa perilaku AKBP Achiruddin Hasibuan melanggar kode etik profesi Polri.
BACA JUGA: AKBP Achiruddin Hasibuan Diduga Punya Gudang Penimbunan Solar
"Pasal yang dikenakan dan diterapkan dan terbukti adalah Pasal 5, 8, 12 dan 13 dari peraturan Perpol No 7 Tahun 2022. Sanksi itu melanggar etika kepribadian, etika kelembagaan dan kemasyarakatan. Tiga etika itu dilanggar sehingga majelis komisi kode etik memutuskan pada saudara AH untuk diberlakukan Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH)," tegas Panca.
Panca mengatakan hukuman tersebut sebagai bentuk keseriusan karena sidang kode etik membuktikan fakta itu dalam sidang kode etik ini.
BACA JUGA: AKBP Achiruddin Hasibuan Mendapat Sanksi Berat dari Irjen Panca
"Pimpinan Kapolri maupun saya (Kapolda Sumut), tidak akan main-main dalam melakukan proses hal-hal yang menyangkut penyimpangan terhadap anggota Polri karena ini bentuk keseriusan," ucapnya.
Saat istirahat saat menjalani sidang kode etik, AKBP Achiruddin Hasibuan sempat berujar kepada awak media mengucapkan terima kasih.
"Semoga keadilan berjalan, makasih ya," ucapnya.
Dia enggan menjelaskan pembelaan terhadap kasus yang menderanya.
AKBP Achiruddin menjawab biarlah dia sendiri yang merasakan kasus ini.
"Kalian semua adik-adiku, kok, ya. Cukup ku rasakan sendiri aja ya, makasih ya," ucapnya.
Sementara Ibu Ken Admiral, Elvi Indri mengucapkan dan apresiasi kepada Polda Sumut yang melakukan atensi kepada anaknya Ken Admiral sebagai korban penganiayaan.
"Alhamdulillah, saya tidak bisa bicara apalagi, biar Allah yang membalas ini. Atensi bapak Kapolda luar biasa, hanya Allah yang membalas. Artinya bapak lurus sekali dan bertindak kepada anggota," ucapnya. (antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Rumah Pelaku Penembakan di Kantor MUI, Tak Ada yang Menyangka
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti