AKBP Ifan Pastikan Kejahatan Ini Tidak Ada di Pegunungan Meratus

Sabtu, 17 Desember 2022 – 00:23 WIB
Tim Subdit IV Tipidter Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Kalsel saat mengecek lokasi bekas galian tambang di Kabupaten HST. ANTARA/Firman

jpnn.com, HULU SUNGAI TENGAH - Polda Kalimantan Selatan memastikan tak ada lagi aktivitas tambang batu bara ilegal di Pegunungan Meratus, Kabupaten Hulu Sungai Tengah.

Hal itu dipastikan setelah polisi gencar menelusuri kawasan yang disebut-sebut diduga ada pertambangan tanpa izin.

BACA JUGA: Kasus Tambang Ilegal Diduga Dibekingi Aparat, Mahfud MD: Ambil!

"Tim kami sudah melakukan penelusuran di sana sejak September 2022 dan sampai saat ini sudah tidak ada lagi aktivitas pertambangan," kata Kasubdit IV Tipidter Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Kalsel AKBP Ifan Hariyat, di Banjarmasin, Jumat (16/12).

Dia menyebut ketika polisi menelusuri memang sempat ditemukan lubang galian tambang di kawasan Desa Nateh, Kecamatan Batang Alai Selatan, Kabupaten HST tepatnya di titik koordinat X : 338487 Y : 9725894.

BACA JUGA: Irjen Andi Rian Tegaskan tidak Ada Ruang untuk Tambang Ilegal di Kalsel

Jalan akses menuju lokasi lubang galian tambang itu berada di samping area penyimpanan batu bara.

Namun ditutup dengan tanggul tanah sehingga hanya dapat diakses dengan berjalan kaki.

BACA JUGA: Anak Buah Irjen Andi Rian Pukuli Selebgram Terkenal di Kalsel, Langsung Ditahan

Jarak lubang galian berada kurang lebih satu kilometer setelah melalui tanggul tanah yang menutup akses jalan untuk kendaraan bermotor.

Lubang tambang itu diyakini galian tambang liar karena saat titik koordinatnya dicocokkan dengan data resmi, lokasinya berada di luar izin usaha pertambangan resmi.

Bahkan, titik itu diyakini masuk dalam area kawasan hutan.

Meski didapati adanya lubang galian dan sisa tumpukan batu bara, namun petugas tak menemukan adanya alat tambang, saksi atau terduga pelaku di lokasi itu.

"Kami juga terus berkoordinasi dengan Polres HST untuk mengecek secara rutin jika ada pertambangan liar untuk langsung ditindak," ujar dia.

Kemudian Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kabupaten HST juga makin diperkuat dengan ditekennya kesepakatan bersama bupati, Ketua DPRD, Kajari, Dandim, Ketua PN, Sekda serta Kapolres HST pada Jumat (28/10).

Ifan memastikan pula penindakan terhadap aktivitas pertambangan liar tak hanya di HST, namun di Kalsel secara umum akan secara tegas dilakukan jika telah dikantongi alat bukti yang cukup.

Penambangan batu bara tanpa dilengkapi izin melanggar ketentuan pidana pada Pasal 158 UU Nomor 3/2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara. (antara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... WNA Terlibat Skimming Bank Kalsel Rp 1,9 Miliar


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler