jpnn.com, PUNCAK - Kabupaten Puncak terletak di kawasan Pegunungan Tengah Provinsi Papua.
Daerah ini merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Puncak Jaya pada 4 Januari 2008 lalu.
BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Prada AAS Tewas, KKB Papua Bakal Ditumpas, 2 Jenderal Besar Sudah Bersiap
Kabupaten Puncak menjadi pintu menuju puncak Gunung Cartenz.
Daerah ini masuk salah satu dari 62 wilayah tertinggal di Indonesia.
BACA JUGA: Syarif Hasan: KKB Papua Harus Ditumpas Secara Tegas
Diketahui, Kabupaten Puncak masuk dalam pemetaan lokasi konflik bersenjata karena didiami oleh kelompok kriminal bersenjata atau KKB.
Berdasar pemetaan ada kelompok-kelompok KKB yang kini berkeliaran di wilayah Kabupaten Puncak di bawah pimpinan Lekagak Telenggen.
BACA JUGA: Syarief Hasan Dukung Langkah Jenderal Andika Menumpas KKB Papua
Kapolres Puncak AKBP I Nyoman Punia ketika dikonfirmasi mengatakan saat ini ada tiga kelompok yang sering berulah dan menebar teror di Puncak.
"Ada tiga kelompok di Ilaga, yakni kelompok Gome, Ilaga, dan juga kelompok yang berada di mata air," katanya, Kamis (19/5) siang.
Terkait upaya penindakan terhadap KKB, kapolres mengatakan upaya dalam penindakan yang dilakukan polri saat ini lebih soft.
"Kalau upaya pengejaran sudah tidak dilakukan karena banyak resiko, sehingga kami lebih mengutamakan patroli dan program kepolisian humanis, yakni damai Cartenz," katanya.
Kapolres juga menyebutkan hampir keseluruhan daerah yang memiliki basis KKB wilayah rawan.
"Kalau ada mereka (KKB, red) itu rawan, apalagi sudah masuk di pemukiman warga, pasti mereka beraksi," ucapnya.
Dia juga menjelaskan kelompok Gome dalam dari tewasnya jenderal TNI berpangkat Brigadir Jenderal I Gusti Putu Dani Nugraha pada 25 April 2021 lalu.
Pria asal pulau Dewata itu tewas setelah peluru tajam milik KKB bersarang di kepalanya.
Beberapa waktu lalu KKB juga menembak mati seorang warga bernama Nober Palinti. Kemudian jenazah korban dibuang ke dalam sungai. (mcr30/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dikira Bangkai Ayam, Tenyata Janin Bayi, Warga Pasar Geger
Redaktur : Rah Mahatma Sakti
Reporter : Muhammad Cholid Ridwan Abubakar Sangaji