Aksi Bela Ahok Usung Slogan Torang Samua Basudara

Senin, 15 Mei 2017 – 00:27 WIB
Pendukung Ahok Bertahan di Depan LP Cipinang Foto by: Ricardo

jpnn.com, MANADO - Polda Sulawesi Utara mengaku kaget terhadap aksi bela terdakwa penodaan agama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, sehari setelah pembacaan vonis dengan hukuman dua tahun penjara.

Kepala Bidang Humas Polda Sulut Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan, meskipun massa membeludak, pihaknya tetap akan mengawal hingga tercipta suasana kondusif.

BACA JUGA: Aksi Bela Ahok dan Teriakan Minahasa Harus Merdeka

"Polda Sulut tidak memprediksi jumlah massa yang terlihat mencapai ribuan orang. Aksi juga makin ramai di saat waktu berjalan, seakan masyarakat lain ikut simpatik mendukung aksi tersebut. Hal juga membuat kemacetan makin tak terhindarkan. Namun jajaran Polda Sulut langsung turun lapangan dalam mengawal tindakan tersebut supaya bisa berlansung kondusif," ujar Tompo kepada Radar Manado (Jawa Pos Group).

Di Minahasa Utara, aksi serupa digelar LSM GEBRAK (Gerakan Bela Rakyat) dan Minut Brotherhood. Ribuan lilin menyala untuk aksi simpati kepada Ahok pada Rabu (10/5).

BACA JUGA: Ahok Tidak Ditahan tapi Disandera

Warga yang melintasi dengan kendaraan maupun jalan kaki mampir untuk pasang lilin di simpang tiga Airmadidi-Tondano.

Ketua LSM GEBRAK William Luntungan saat ditemui mengatakan aksi ini sebagai bentuk solidaritas terhadap hukum di Indonesia yang dianggap tidak, adil.

BACA JUGA: Gerakan Matikan 1000 Lilin, Akun Facebook Milik Gubernur Sulsel Diretas

"Hukum di Indonesia telah menyerah terhadap tekanan pihak luar yang sangat berpotensi memecah belah NKRI. Saya berharap agar hukum ditegakan seadil-adilnya," tandas Luntungan.

Pengusaha muda Minut ini juga berharap agar warga Minut tetap menjaga kesatuan dan persatuan serta tetap mengusung slogan torang samua basudara.

Terpisah tokoh muda Minut Howard Marius yang hadir memantau aksi 1000 lilin untuk Ahok ini mengapresiasi gerakan simpatik yang digelar Gebrak.

"Ini langkah luar biasa yang harus didukung, gerakan simpatik ini menjadi langkah penting warga Minut dalam memdukung penegakan supremasi hukum di tanah air," ujar Marius Ketua LSM GMBI (Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia).

Aksi yang digelar mulai jam 19.00 wita ini, sempat membuat lalu-lintas merayap perlahan. Namun demikian tetap menuai simpati dari beberapa pengendara kendaraan bermotor.

Sejumlah pengendara dan penumpang sempat turun untuk ikut memasang lilin sebagai bentuk simpati terhadap gerakan seribu lilin ini. (jpnn/ndo)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Yakin Mau Menghapus Pasal Penodaan Agama? Nih Risikonya


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler