Banjir Rugikan Negara Rp10 T Per Tahun

Kamis, 29 Januari 2009 – 08:02 WIB
JAKARTA - Alokasi dana penanggulangan banjir tahun ini turun dari Rp 1,2 triliun pada 2008 menjadi Rp 1,136 triliunAnggaran tersebut akan digunakan untuk menanggulangi banjir di delapan provinsi

BACA JUGA: Kubu Mega Tuding SBY Pegang Rekor Langka

Antara lain DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, dan Sumatera Barat


”Dana itu akan digunakan untuk proyek multitahun, seperti pembuatan waduk, tanggul, kanal-kanal banjir, normalisasi sungai, dan sistem peringatan dini banjir di sejumlah daerah,” ujar Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto dalam diskusi di DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu (28/1).

Selain dana APBN, pemerintah mendapatkan bantuan dari sejumlah lembaga donor

BACA JUGA: Kejagung Oper Kasus Indover ke KPK

Dia mencontohkan, pembuatan tanggul banjir di Bojonegoro dan sistem peringatan dini banjir di hilir Bengawan Solo akan dibiayai Bank Dunia senilai USD 78 juta atau sekitar Rp 850 miliar


”Sejumlah donor juga mengucurkan pinjaman senilai USD 98 juta (atau sekitar Rp 1 triliun) untuk proyek normalisasi sungai Banjir Kanal Barat dan pembangunan Waduk Jatibarang di Semarang,” papar Djoko.

Menteri PPN/Kepala Bappenas Paskah Suzetta menyatakan, banjir menjadi salah satu perhatian pemerintah karena 20 persen bencana alam di Indonesia adalah banjir dan tanah longsor

BACA JUGA: MA-Transparency Indonesia Sepakat Kerja Sama

Banjir juga menyebabkan kerugian langsung berupa kehilangan dan kerusakan rumah rata-rata Rp 4 triliun per tahun

Sedangkan kerugian tidak langsung berupa kerusakan prasarana umum, lahan pertanian seluas 50 ribu hektare, dan kerugian ekonomi diperkirakan Rp 5,6 triliun per tahun”Artinya, kerugian ekonomi akibat bencana banjir setiap tahun mencapai Rp 10 triliun,” paparnya.

Direktur Jenderal Sumber Daya Air Iwan Nursyirwan Diar menambahkan, konstruksi Waduk Jatibarang ditargetkan dimulai akhir tahun iniPihaknya kini menggelar proses prakualifikasi yang direncanakan selesai dalam satu bulan”Ada sekitar lima atau enam kontraktor BUMN yang berminat,” terang Iwan.

Seluruh proses pelelangan akan selesai dalam enam bulan dan dilanjutkan proses konstruksi”Oktober atau akhir tahun bisa masuk konstruksi,” kata IwanPembangunan konstruksi waduk, lanjut dia, memerlukan waktu dua tahun hingga 2,5 tahun.

Waduk Jatibarang diharapkan mampu mengatasi permasalahan banjir di Semarang bagian utaraPembangunan waduk itu dibiayai pinjaman Japan International for Cooperation Agency (JICA) senilai USD 4 juta atau sekitar Rp 44 miliar(noe/oki)

BACA ARTIKEL LAINNYA... SBY Minta Notaris Mereformasi Diri


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler